@incollection{digilib65875, month = {January}, author = {- Durrotul Mas'udah}, booktitle = {DIGITAL DISTURBIA: Hiruk-Pikuk Digitalisasi Komunikasi}, address = {Yogyakarta}, title = {Dapatkah Kita Menghentikan Genosida Media Sosial, Tumbangnya Propaganda Media Barat, dan Solidaritas Global untuk Palestina}, publisher = {Penerbit Galuh Patria}, pages = {84--102}, year = {2024}, keywords = {Genosida, Media Sosial, Media Barat, Palestina}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/65875/}, abstract = {Agresi brutal Israel terhadap Gaza, Palestina telah menjadi peristiwa paling menyita perhatian dunia menuju berakhirnya 2023. Agresi ini dipicu oleh sebuah peristiwa yang terjadi pada 7 Oktober 2023, di mana Hamas, kelompok revolusi kemerdekaan Palestina, melakukan serangan terhadap Israel dan menyandera 200 warga Israel. Pihak Israel menyatakan bahwa agresi ini adalah bentuk pertahanan diri (self-defense) dan sebuah gerakan untuk memerangi Hamas. Pernyataan ini pun didukung pemimpin negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Uni Eropa yang menyatakan bahwa Israel memiliki hak untuk pertahanan diri. Namun sebaliknya, banyak pengamat, organisasi internasional termasuk PBB, aktivis kemanusiaan, media, dan pada akhirnya juga masyarakat sipil di berbagai belahan dunia, meyakini bahwa agresi yang dilakukan Israel itu bukanlah sebuah pertahanan diri, melainkan sebuah bentuk genosida pada bangsa Palestina. Ironisnya, pernyataan dari pemimpin-pemimpin Israel pun justru dengan jelas menggambarkan bahwa apa yang mereka lakukan terhadap warga Palestina di Gaza adalah genosida.} }