TY - THES N1 - Pembimbing: 1. Drs. Ahmad pattiroy M.Ag. 2. Drs. H. Abu Bakar Abak. MM. ID - digilib6592 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6592/ A1 - AMINULLAH, NIM.: 07350008 Y1 - 2011/12/05/ N2 - ABSTRAK Karya tulis dengan tema kafa'ah dalam perkawinan telah banyak termaktub dalam berbagai kajian fiqih. Namun bukan berarti kajian atau penelitian tentang kafa'ah dalam perkawinan berakhir sampai disini. Sungguh sangat menarik jika kajian atau penelitian tentang kafa'ah dilakukan secara komparatif dengan mengungkap makna kafa'ah dalam suatu komunitas tertentu. Hal ini dilakukan penulis berdasarkan asumsi bahwa perubahan zaman akan berakibat pada perubahan suatu ketetapan hukum. Di Propinsi Riau Kabupaten Indragiri Hilir Kecamatan Sungai Batang Desa Benteng Barat terdapat sebuah komunitas dengan beranggotakan orangorang dari suku Jawa yang telah melakukan migrasi sejak bertahun-tahun yang lalu. Kualitas keberagamaan mereka bisa dikatakan cukup kental, karena sebagian mereka merupakan alumni pesantren di pulau Jawa. Sudah selayaknya mereka seperti orang baru ketika datang ke suatu daerah yang telah bertuan, lebih-lebih daerah tersebut milik warga dari suku lain. Keadaan ini sudah pasti membuat mereka harus bekerja keras mempertahankan diri dari tekanan-tekanan yang muncul dari lingkungan sekitar mereka. Salah satunya dengan menjaga keutuhan suku Jawa mereka dengan cenderung menikahi warga dari suku mereka sendiri. Akan tetapi penyusun mempunyai kecurigaan lain terkait dengan pemahaman mereka terhadap kafa'ah. Oleh karena itu penyusun lebih memfokuskan penelitian ini pada unsur kafa'ahnya. Dalam penelitian ini penyusun menggunakan dua analisis, yaitu analisis sosiologis dan normatif (fikih). Secara sosiologis ada dua faktor yang mempengaruhi cara pandang komunitas migran terhadap kafa'ah, yaitu faktor internal, bahwa mereka menganggap dengan kafa'ah yang mereka praktikkan mampu memelihara kelangsungan dan kualitas agama anak-anak. Kedua eksternal yaitu adanya kondisi sosial, ekonomi, budaya setempat yang mendominasi, lebihlebih belum diterimanya keberadaan komunitas migran muslim Jawa di Dusun Mugomulyo. Hal ini di ditandai dengan sikap eksklusif penduduk lokal terhadap kaum migran, dalam hal ini komunitas migran muslim Jawa. Jadi dapat di maknai bahwa pandangan kafa'ah yang dipraktikkan komunitas migran muslim dengan memilih perkawinan sesuku mengindikasikan masih terdapat negoisasi-negoisasi aspek sosial, ekonomi, budaya dan politik yang berjalan sehingga konsekuensinya madalah perkawinan sesuku dalam komunitas migran muslim Jawa. Sedangkan ditinjau dari kacamata islam (fikih) pandangan mereka tidak menyimpang dari syari'at islam. Dalam hal ini penyusun mendasarkan salah satunya pada 'Urf, karena pola perkawinan sesuku komunitas tersebut sudah berjalan sejak lama dan sudah menjadi adat kebiasaan mereka, serta mempunyai tujuan yang baik, yaitu menjaga agama Allah dan menjaga kualitas agama anak-anak. Dalam Al-Qur'an dan hadis pun tidak ditemukan larangan menikahi wanita dari suku sendiri. div PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - Pandangan komunitas Migran Muslim Jawa terhadap Kafa'ah M1 - skripsi TI - KAFA'AH BAGI KOMUNITAS MIGRAN MUSLIM JAWA (STUDI KASUS DI DS. MUGOMULYO DESA BENTENG BARAT KEC, SUNGAI BATANG KAB, INDRAGIRI HILIR RIAU) AV - restricted EP - 102 ER -