@phdthesis{digilib66029, month = {May}, title = {PEMAHAMAN HADIS LARANGAN MENYENTUH AL-QUR?AN DENGAN PENDEKATAN MA?NA-CUM-MAGHZA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20105050006 Muhammad Athoillah}, year = {2024}, note = {Pembimbing: Ahmad Dahlan, Lc., M.A}, keywords = {Hadis, Larangan Menyentuh Al-Qur?an, Ma?na-Cum-Maghza}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66029/}, abstract = {Dinamika zaman yang terus berlanjut seiring dengan kemajuan teknologi, mendorong manusia untuk hidup secara modern, di mana segala hal dapat didigitalisasi. Digitalisasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses peralihan. Peralihan ini merujuk pada perubahan dari media cetak, video, dan audio ke bentuk digital. Oleh karena itu, transformasi Al-Qur?an menjadi sesuatu yang tak terhindarkan. Al-Qur?an yang awalnya eksklusif dan mahal, kini telah berubah menjadi sesuatu yang populer dan mudah diakses. Perubahan signifikan dalam transformasi tersebut tentunya memberikan dampak besar terhadap pemeliharaan kesakralan Al-Qur'an. Penggunaan smartphone yang memiliki aplikasi mushaf Al-Qur'an memungkinkan Al-Qur'an dibawa ke mana saja, termasuk ke toilet, yang menurut etika, membawa mushaf Al-Qur?an ke dalam toilet dianggap tidak pantas. Sehingga kemudian muncul kekhawatiran bahwa hal ini bisa mengurangi nilai kesakralan Al-Qur'an itu sendiri. Penelitian ini disajikan untuk membahas pemahaman hadis mengenai larangan menyentuh Al-Qur?an dengan mempertimbangkann segi kontekstual hadis agar dapat memberikan pemahaman yang berjalan relevan dengan zaman. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan ma?n{\=a}-cum-maghz{\=a} yang dikenalkan oleh Sahiron Syamsuddin. Terdapat tiga tahapan dalam upaya memahami hadis menurut Sahiron Syamsuddin dalam pendekatan ma?n{\=a}-cum-maghz{\=a}: pertama, penggalian makna historis /al-ma?n{\=a} al-t{\=a}rikh{\=i}/. Kedua, penggalian signifikansi historis /al-m{\=a}ghz{\=a} al-t{\=a}rikh{\=i}/. Dan yang ketiga, membangun konstruksi signifikansi fenomenal dinamis /al-m{\=a}ghz{\=a} al-muta{\d h}arrik/ (tujuan atau pesan utama) dari suatu hadis. Hasil dari penelitian ini, pertama, ditinjau dari segi kualitas sanad hadis, maka hadis tersebut tergolong hadis {\d h}asan li gairih. Sementara dari segi teks matan, hadis ini dianggap maqb{\=u}l atau dapat diterima karena memenuhi standar kesahihan matan hadis. Kedua, mengenai hasil interpretasi hadis tersebut dengan mengaplikasikan pemahaman hadis menggunakan pendekatan ma?n{\=a}-cum-maghz{\=a}, maka didapati interpretasi hadis ini sebagai bentuk teks yang mengisyaratkan perintah untuk memuliakan dan mengagungkan Al-Qur?an. Ketiga, kontekstualisasi hadis larangan menyentuh Al-Qur?an adalah dengan tetap memperhatikan etika atau adab-adab ketika berinteraksi dengan Al-Qur?an, meskipun tertulis dalam bentuk digital yang tidak dihukumi sebagai mushaf yang wajib suci ketika menyentuhnya.} }