@article{digilib66129, volume = {8}, number = {1}, author = {- Tatik Mariyatut Tasnimah and - Husain Miftahul Rizqi and - Ghazali bin Zainuddin}, title = {Wijh{\=a}t an-Na{\d d}ar ad-D{\=i}niyah wa a{\.s}-{\.S}aq{\=a}fiyah f{\=i} Riw{\=a}yati ?Ban{\=a}t ar-Riy{\=a}{\d d}? li Rajaa al-Sanea Naqd Adab{\=i} Isl{\=a}m{\=i}}, publisher = {IAIN Salatiga}, journal = {LISANIA: Journal of Arabic Education and Literature}, pages = {105--125}, year = {2024}, keywords = {Novel Ban{\=a}t Riy{\=a}{\d d}, Sastra Islam, Superioritas Agama, Perspektif Budaya}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66129/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan keagamaan Raja Al-Sanea dalam novelnya Ban{\=a}t Riy{\=a}{\d d} (Gadis-gadis Riyad) dari perspektif sastra Islam. Novel ini telah menuai dukungan dan penolakan dari pembaca sejak diterbitkan pada tahun 2005. Penulis menggambarkan para tokoh-tokohnya dengan gaya hidup layaknya gadis-gadis Amerika. Tidak hanya nama tokoh yang kebarat-baratan, bahkan cara berpakaian dan penampilannya juga sangat berbeda dengan kebiasaan gadis Saudi. Meskipun demikian, ia mengklaim bahwa novel tersebut mengandung superioritas agama. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik dokumentasi dalam pengumpulan datanya. Metode kritik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kritik sastra perspektif sastra Islam yang memiliki konsep kesejajaran antara misi karya sastra dengan ajaran Islam. Kriteria penilaian dan kritik sastra Islam terhadap karya fiksi mengutamakan nilai-nilai luhur dan kepatutan, bukan kebebasan berekspresi. Berdasarkan perspektif tersebut, peneliti mengidentifikasi penyimpangan ajaran Islam yang terkandung di dalam novel. Pelecehan terhadap simbol-simbol agama muncul dalam dialog para tokoh yang sering menggunakan bahasa vulgar. Bahasa yang lembut dan sopan tidak mewarnai novel ini.} }