TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Imam Muhsin, M.Ag. ID - digilib66131 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66131/ A1 - Khaerul ?Umam, NIM.: 16120094 Y1 - 2023/08/03/ N2 - Masjid Sultan Agung Babadan Baru merupakan masjid yang dibangun pada tahun 1942, sebagai pindahan dari Masjid Pathok Negoro Babadan. Sehingga sampai sekarang masih ada yang menyebut Masjid Sultan Agung Babadan Baru dengan sebutan Masjid Pathok Negoro. Masjid tersebut telah mengalami 4 kali renovasi, yakni pada tahun 1978, 1990, 2006 dan 2007. Meskipun sudah mengalami beberapa kali renovasi, namun masjid tersebut masih mempertahankan arsitektur masjid tradisional Jawa. Penjelasan itu yang menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait sejarah arsitektur Masjid Sultan Agung Babadan Baru. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu historis-arkeologis. Teori yang digunakan yaitu teori perubahan arsitektur yang dikemukakan oleh Sigfred Gideon. Penelitian ini menggunakan meode penelitian sejarah yaitu, pengumpulan data (heuristik), kritik sumber (verifikasi), analisis sumber (interpretasi), dan penulisan hasil penelitian (historiografi). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada renovasi tahun 1978, pertama kali mengalami perubahan arsitektur, yaitu penutupan kolam. Pada tahun 1990 terjadi renovasi total terhadap bangunan masjid. Tahun 2006 dilakukan penambahan serambi luar masjid. Tahun 2007 menjadi perubahan terakhir dilakukan, yaitu dengan dibangunnya menara. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan arsitektur masjid selain faktor lingkungan alam adalah lingkungan masyarakatnya seperti kondisi keagamaan, ekonomi dan sosial-budaya. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Masjid Sultan Agung Babadan Baru KW - Arsitektur KW - Masjid Tradisional Jawa M1 - skripsi TI - PERUBAHAN ARSITEKTUR MASJID SULTAN AGUNG BABADAN BARU CONDONGCATUR DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA 1978-2007 M AV - restricted EP - 101 ER -