relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66138/ title: ETIKA PERJODOHAN PERSPKTIF HADIS (PENDEKATAN PSIKOLOGI) creator: Nuryanto, NIM.: 19105050078 subject: 297.21 Ilmu Hadis description: Hingga saat ini perjodohan masih sering terjadi diberbagai wilayah. Bagi semua orang jodoh adalah hal yang tidak bisa ditebak baik itu dengan menggunakan alat atau lainnya. Berangkat dari hal tersebut masih banyak orang tua menginginkan jodoh yang terbaik bagi anak-anaknya, apalagi seorang anak perempuan, karena hal tersebut orang tua menginginkan rencana untuk mencarikan jodoh bagi anaknya. Disisi lain banyak orang tua yang masih beranggapan bahwa merekalah yang berhak untuk menentukan jodoh bagi anak perempuannya, sementara hal tersebut bertentangan dengan hadis Rasul. Yang dikatakan bahawa seorang wali atau ayah tidak berhak menikahkan anak perempuannya tanpa dimintai izinnya, dan seorang wali tidak berhak menikahkan anaknya yang merupakan seorang janda sebelum adanya musyawarah terlebih dahulu. Dari penjelasan diatas bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas hadis tentang perjodohan, apakah hadis tersebut shahih, dha’if, jika dilihat dari segi matan dan sanadnya. Kemudian akan dijelaskan juga bagaimana pendapat ulama fiqh dan ulama fuqoha tentang perjodohan. Hingga apa saja yang menjadi dampak ketika perjodohan tersebut terjadi menurut pandangan pendekatan ilmu psikologi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketentuan perjodohan ditinjau dari pendekatan psikologi bahwasannya ada hak perempuan ketika dimintai pendapat tentang perjodohan yaitu persetujuannya atau sebaliknya. Dan ketika perjodohan tersebut menghasilkan persetujuan baik itu secara paksa atau tidak. Perjodohan ini memiliki beberapa dampak yang dirasakan oleh anak, pada hasil penelitian menunjukkan adanya beberapa dampak akibat perjodohan, disamping memiliki dampak yang positif, perjodohan juga dapat memberikan dampak negatif, seperti kekerasan dalam rumah tangga atau bahkan perceraian. Alasan ini berawal dari hadis shahih; “Anak gadis tidak boleh dinikahkan sebelum meminta izinnya. Begitu pula seorang janda, hingga ia diminta kerelaannya, lalu dikatakan kepada rasul “Sesungguhnya anak gadis malu mengatakannya?” Rasul menjawab, “Diamnya berarti rela untuk menikah”. (HR. Bukhari). date: 2024-03-08 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66138/1/19105050078_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66138/2/19105050078_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Nuryanto, NIM.: 19105050078 (2024) ETIKA PERJODOHAN PERSPKTIF HADIS (PENDEKATAN PSIKOLOGI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.