relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66196/ title: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI TEMBAKAU DENGAN SISTEM PEMBAYARAN DI AKHIR MASA PANEN DI DESA KATEKAN KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG creator: Fata Faiq Azim, NIM.: 20103080073 subject: 343.07 Hukum Ekonomi description: Penelitian ini berjudul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Jual Beli Tembakau dengan Sistem Pembayaran di Akhir Masa Panen di Desa Katekan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung”. Penelitian ini berawal dari transaksi jual beli tembakau yang dilakukan oleh petani tembakau dengan pembeli. Dalam jual beli tersebut, kesepakatan harga dan jangka waktu pembayaran dilakukan di awal, sementara pembayarannya dilakukan di akhir masa panen. Akan tetapi, salah satu pihak yaitu pembeli seringkali abai dengan jangka waktu pembayaran yang telah disepakatinya. Adapun jangka waktu pembayarannya adalah selama masa periode panen, namun pembeli membayarkannya setelah panen tembakau berakhir. Sementara itu, petani mengalami kesulitan modal untuk mengolah tembakau kering karena belum mendapatkan uang dari penjualan yang sudah dilakukan sebelumnya. Penen tembakau dilakukan selama 30-40 hari dan dalam waktu 2 hari petani mampu menjual 1 keranjang tembakau. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu metode penelitian yang melibatkan pengumpulan data langsung dari lokasi atau tempat kejadian suatu fenomena. Penelitian ini bersifat analisis deskriptif yang bertujuan menjelaskan suatu fenomena secara rinci dan komprehensif. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu petani tembakau dan pembeli tembakau serta sumber data sekunder yang bersumber dari buku dan jurnal yang berkaitan dengan transaksi jual beli tembakau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jual beli tembakau dengan sistem pembayaran di akhir masa panen yang terjadi di Desa Katekan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung tidak sesuai dengan teori bai’ muajjal dan teori keadilan Al-Ghazli yaitu adil dalam transaksi tidak mengandung unsur kezaliman. Alasannya adalah karena pada dasarnya jual beli merupakan kegiatan muamalah dimana para pihak harus memenuhi hak dan kewajibannya sehingga tidak merugikan salah satu pihak. Permasalahan yang ada dalam jual beli tembakau tersebut adalah bahwa pembeli lalai dalam membayarkan uangnya tepat waktu yang berdampak pada menurunnya tingkat produktifitas petani tembakau. Jual beli dengan sistem pembayaran di akhir masa panen sudah berjalan lama dan menjadi kebiasaan petani tembakau di Desa Katekan. Ditinjau dari teori ʻurf, jual beli dengan sistem pembayaran di akhir masa panen termasuk dalam ʻurf fāsid atau kebiasaan yang rusak dan tidak sesuai dengan Hukum Syariʻah. Alasan jual beli tersebut rusak adalah karena tidak memenuhi asas-asas muamalah, tidak memenuhi asas-asas perikatan, tidak memenuhi asas-asas jual beli dan adanya larangan dalam jual beli yaitu gharar atau wanprestasi dari salah satu pihak. date: 2024-05-20 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66196/1/20103080073_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66196/2/20103080073_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Fata Faiq Azim, NIM.: 20103080073 (2024) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI TEMBAKAU DENGAN SISTEM PEMBAYARAN DI AKHIR MASA PANEN DI DESA KATEKAN KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.