@phdthesis{digilib66358,
           month = {July},
           title = {METODE BIMBINGAN MANASIK HAJI DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI DAN UMRAH (KBIHU) ASSHAFA BANGKALAN TAHUN 2023},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA},
          author = {NIM.: 20102040064 Muh Asror},
            year = {2024},
            note = {Pembimbing: Drs. H. Noor Hamid, M. Pd.I},
        keywords = {Bimbingan Manasik Haji, KBIHU, Ibadah Haji dan Umrah},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66358/},
        abstract = {Metode bimbingan manasik haji menjadi salah satu komponen penting bagi kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah seperti KBIHU Asshafa Bangkalan. Jemaah yang berasal dari desa pedalaman, buta huruf, tidak begitu paham dan mengerti bahasa Indonesia karena terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Madura, serta minim ilmu pengetahuan tentang manasik (tata cara) ibadah haji dan umrah. Kondisi tersebut menuntut KBIHU Asshafa Bangkalan harus melaksanakan bimbingan dengan metode bimbingan manasik yang baik, benar dan tepat, agar materi yang disampaikan kepada jemaah dapat dipahami dan dimengerti sehingga menjadi bekal pengetahuan pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Tujuan peneliti adalah untuk mengetahui tentang bagaimana metode bimbingan manasik haji di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Asshafa Bangkalan tahun 2023.
Penelitian ini menggunakan studi lapangan dengan jenis kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Adapun pengumpulan data dengan metode observasi yang mengamati dan mencatat informasi yang berkaitan dengan metode bimbingan manasik haji KBIHU Asshafa, wawancara langsung dengan pihak terkait dan dokumentasi dengan mencari data mengenai hal-hal berupa catatan dan transkrip. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode bimbingan manasik haji yang digunakan kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah Asshafa Bangkalan tahun 2023 selama di tanah air, perjalanan, dan Arab Saudi sudah baik dan tepat sesuai dengan kondisi jemaah, akan tetapi masih belum maksimal karena baru menggunakan tiga metode bimbingan manasik haji yaitu; metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode praktek. Masih ada empat metode bimbingan manasik haji yang belum digunakan yaitu; metode diskusi, metode penugasan, metode bermain peran, dan metode audio visual.}
}