@phdthesis{digilib66547, month = {July}, title = {EFEKTIVITAS METODE PENGAJARAN PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI MADRASAH TSANAWIYAH WAHID HASYIM YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20105020058 Alfi Qurrotul A?yun}, year = {2024}, note = {Pembimbing: Khairullah Zikri, S.Ag., MA, ST, Rel}, keywords = {Metode Pengajaran Pesanten, Kecerdasan Spiritual, Santri}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66547/}, abstract = {Tantangan zaman yang berat telah menyebabkan remaja terjerumus dalam kekosongan nilai-nilai spiritual. Derasnya arus informasi membawa berbagai contoh kebudayaan positif maupun negatif. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar remaja mempunyai kontrol diri dan menghindari perilaku yang menyimpang adalah dengan meningkatkan kecerdasan spiritual. Namun untuk mencapai tingginya tingkat kecerdasan spiritual, remaja membutuhkan dukungan dan bimbingan yang konsisten. Dalam hal ini, pesantren menjadi faktor penting dalam meningkatkan kecerdasan spiritual karena santri mempunyai lebih banyak kesempatan untuk memperdalam pemahaman dan praktik agama, mengembangkan nilai-nilai spiritual, serta membentuk karakter yang teguh dalam mengikuti ajaran agama. MTs Wahid Hasyim Yogyakarta adalah lembaga pendidikan yang berdiri dalam lingkup Pondok Pesantren. Berdasarkan pengamatan awal di MTs Wahid Hasyim Yogyakarta, terdapat beberapa santri yang berasal dari latar belakang keluarga dan lingkungan yang kurang baik, padahal proses pembentukan dan pengembangan potensi spiritual harus dimulai dan ditanamkan sejak dini dan berkelanjutan. Oleh karena itu orang tua tidak bisa mengandalkan pesantren sepenuhnya untuk melakukan pengembangan dan pembentukan potensi spiritual anak mereka. Penelitian ini ingin menjawab pertanyaan berikut: (1) Metode pengajaran apa yang dilakukan pesantren dalam meningkatkan kecerdasan spiritual (2) Apakah metode yang digunakan pesantren efektif dan berhasil dalam mengubah perilaku santri sebagai perwujudan dari peningkatan kecerdasan spiritual. (3) Apa saja faktor pendukung dan penghambat pesantren dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori Hovland tentang Stimulus-Organisme-Respons (SOR) yang menunjukkan pengaruh antara stimulus lingkungan eksternal terhadap perilaku individu. Teori ini peneliti gunakan untuk mengkaji tentang keefektifan metode yang digunakan pesantren dalam mengubah perilaku santri sebagai perwujudan dari peningkatan kecerdasan spiritual. Hasil penelitian yang dilakukan di MTs Wahid Hasyim Yogyakarta menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Pertama, metode pengajaran atau stimulus yang dilaksanakan madrasah dalam meningkatkan kecerdasan spiritual yaitu berupa pembiasaan kegiatan keagamaan dan sosial seperti sholat, puasa, dzikir, kerja bakti, diskusi keagamaan dan pembinaan keruhanian dari para pendidik pesantren. Kedua, terjadi perubahan perilaku pada diri santri sebagai respon atas stimulus yang diberikan para pendidik yang ada di pesantren sebagai perwujudan dari peningkatan kecerdasan spiritual. Ketiga, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pendidik dalam meningkatkan kecerdasan spiritual yaitu sarana dan prasarana yang memadai, tenaga pengajar yang berkompeten, lingkungan tempat tinggal santri yang kondusif dan agamis, adanya kerja sama dan kekompakan seluruh warga madrasah, kurangnya motivasi dan kesadaran pada diri santri, kurangnya partisipasi dari para wali santri, serta latar belakang santri yang berbeda.} }