TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. H. Robby Habiba Abror, S.Ag., M.Hum ID - digilib66560 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66560/ A1 - Avisena Perdana Putra Muama, NIM.: 22205011026 Y1 - 2024/07/05/ N2 - Istilah modernitas seringkali diinterpretasikan sebagai fenomena-fenomana perubahan besar dalam bidang kehidupan manusia seperti politik, hukum, budaya, sains, dan ideologi. Sungguhpun demikan, perubahan dalam konteks modernitas ini bukan saja pada wilayah institusionalitasnya, secara radikal perubahan itu terjadi pada wilayah kesadaran dan pemikiran manusianya. Manusia dan modernitas merupakan satu kesatuan yang inheren dimana keduanya hari ini banyak menyisakan problematika yang serius. Penelitian ini salah satunya bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis hubungan antara modernitas dengan manusia modern sebagai manusia promethean dengan menggunakan kacamata Tradisionalisme Seyyed Hossein Nasr. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian pustaka (library research). Sumber data primer diambil dari karya langsung Seyyed Hossein Nasr, adapun model penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian bidang filsafat dengan didasarkan pada metode khusus dan tertentu yang digunakan dalam konteks penelitian bidang filsafat yaitu pada metode analisis datanya antara lain; metode verstehen, metode interpretasi, dan metode hermeneutika. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Seyyed Hossein Nasr menyebuat manusia modern sebagai manusia promethean karena didasarkan pada pengalaman hidupnya ketika berada di tempat perantauannya di Barat-Amerika, ia melihat ada keterkaitan antara kisah prometheus dalam mitologi Yunani dengan kondisi sosial-budaya yang dijumpainya di Barat. Pengalaman ini terbagi menjadi dua: pengalaman batin dan pengalaman intelektual. pengalaman batin merujuk pada pengalaman konkret Nasr saat berada di perantauannya di Barat Amerika, adapun pengalaman intelektual yaitu saat Nasr banyak mengakses dan mempelajari berbagai literatur klasik-modern selama karir akademiknya. Adapun manusia modern yang dibidik Nasr secara khusus adalah pemikiran beberapa filsuf Barat modern seperti Descartes, Rusell, dan Comte namun secara umum manusia modern menurut Nasr adalah manusia masyarakat Barat Eropa khususnya Amerika (2) faktor-faktor yang menyertai munculnya manusia promethean dalam wacana modernitas menurut pandangan Seyyed Hossein Nasr yaitu; bermula dari humanisme-renaisans, bangkitnya rasionalitas dan kesadaran manusia modern, sains Barat modern yang hegemonik dan totaliter, serta maraknya sekularisasi yang menjadikan hilangnya horizon spiritualitas dalam konteks kehidupan manusia modern. (3) manusia promethean dalam pandangan Tradisionalisme Seyyed Hossein Nasr adalah manusia yang memiliki karakteristik utama yaitu manusia yang telah melakukan desakralisasi dan sekularisasi terhadap kosmos serta manusia yang mengalami degradasi eksistensial dan spiritual. Adapun kebutuhan mendesak manusia promethean menurut Seyyed Hossein Nasr adalah dengan menghidupkan kembali sufisme bagi manusia promethean dan pengetahuan suci-metafisis atau scientia sacra sebagai panduan hidup manusia promethean. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Modernitas KW - Promethean KW - Seyyed Hossein Nasr KW - Tradisionalisme M1 - masters TI - MANUSIA PROMETHEAN DALAM WACANA MODERNITAS MENURUT PANDANGAN TRADISIONALISME SEYYED HOSSEIN NASR AV - restricted EP - 133 ER -