TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Fatimah, MA,Ph.D ID - digilib66603 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66603/ A1 - Hartati, NIM.: 00510217 Y1 - 2007/09/03/ N2 - Al-Qur'an telah mengatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah setara. Namun demikian pada kenyataannya kesetaraan manusia ini tidak menjamin kondisi perempuan dengan laki-laki di kehidupan sosial mereka. Kecenderungan endosentrisme dari budaya patriarkhi banyak berpengaruh pada pemahaman umat Islam terhadap teks. Pada akhirnya hal tersebut menimbulkan permasalahan pada pola relasi gender di beberapa negara Islam. Di sini, perempuan mengalami beberapa diskriminasi dari akses publik hingga diskriminasi dalam pemahaman terhadap teks agama. Permasalahan mengenai kedudukan perempuan merupakan permasalahan yang banyak mengundang perdebatan di antara mereka. Perdebatan cara pandang dan paradigma berfikir dari para feminis menyebabkan mereka juga berbeda pendapat dalam menyelesaikan masalah perempuan. Salah satu tokoh yang mengulas tentang kedudukan perempuan adalah Mansour Fakih, seorang intelektual Muslim serta seorang feminis dari Indonesia yang juga merupakan aktivis gerakan sosial dan salah satu pendiri INSIST di Yogyakarta. Integritasnya yang tinggi dalam kajian feminismenya telah mendorongnya menjadi seorang yang sarat dengan masalah gender. Penelitian ini mengajukan dua pokok permasalahan: pertama, bagaimana kedudukan perempuan dalam Islam menurut Mansour Fakih?; kedua isu gender dan faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perubahan sosial menurut Mansour Fakih? Penelitian ini adalah library research, sumber-sumber data primernya diperoleh dari buku-buku pustaka terutama karya Mansour Fakih yaitu Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Membincang Feminisme: Diskursus Gender Perspektif Islam, selain itu juga dalam karya Mansour Fakih yang lain di antaranya Sesat Pikir: Teori Pembangunan dan Globalisasi, Masyarakat Sipil untuk Transformasi Sosial: Pergolakan Ideologi di Dunia LSM Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dalam penyajian data dan metode deskriptif dan analisis dalam pengolahan data. Penelitian ini telah menghasilkan beberapa kesimpulan. Di antaranya, bahwa al-Qur'an pun sebagai rujukan prinsip dasar masyarakat Islam pada dasarnya mengakui kedudukan laki-laki dan perempuan adalah adil, karena keduamya di ciptakan dari satu nafs, dimana yang satu tidak memiliki keunggulan terhadap yang lain. Karena itulah menurut Mansour Fakih, prinsip al-Qur' an terhadap hak kaum laki-laki dan perempuan adalah sama, dimana hak istri adalah diakui secara adil dengan hak suami. Dengan kata lain laki-laki memiliki hak dan kewajiban atas perempuan. Dari hal itulah mengapa al-Qur' an menurut Mansour Fakih dianggap memiliki pandangan yang revolusioner terhadap hubungan kemanusiaan. Sedangkan mengenai isu gender menurut Mansour Fakih adalah berkaitan dengan ketidakadilan, seperti subordinasi terhadap perempuan, stereotype, kekerasan, marginalisasi, dan beban ganda terhadap perempuan. Menurut Mansour Fakih Ketidakadilan tersebut saling berkait dan bergantung satu sama lain. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial antara lain, peran perempuan dalam pembangunan, emansipasi posisi buruh perempuan, dan pandangan agama yang membebaskan. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - perempuan; wanita; Mansour Fakih M1 - skripsi TI - KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM ISLAM (Studi Atas Pemikiran Dr. Mansour Fakih) AV - restricted EP - 136 ER -