%0 Thesis %9 Masters %A Imam Syafi’i, NIM.: 22200011127 %B PASCASARJANA %D 2024 %F digilib:66623 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Sertifikasi Halal, Kolaborasi, Pendamping Halal, Perempuan %P 109 %T KONTESTASI DAN KOLABORASI PENDAMPING HALAL PEREMPUAN DI LP3H UIN SUNAN KALIJAGA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66623/ %X Tesis ini bertujuan untuk menganalisis strategi, kontestasi dan kolaborasi para pendamping halal perempuan di LP3H UIN Sunan Kalijaga. Konstruksi relasi gender dalam budaya masyarakat patriarki seringkali menjadi faktor rendahnya partisipasi dan produktifitas perempuan di bidang ketenagakerjaan yang bekerja di ranah publik. Tetapi, berbeda dengan yang terjadi pada perempuan pendamping halal di UIN Sunan Kalijaga, perempuan cukup produktif dan terlibat aktif dalam melakukan pendampingan halal terhadap pelaku usaha, bahkan terdapat pendamping halal yang bersaing dan juga berkolaborasi agar memperoleh hasil capaian yang maksimal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik deskriptif-analitis, dimana sumber data diperoleh dari penelitian lapangan (field research). Pengambilan sumber data dilakukan dengan cara observasi, wawancara terhadap pendamping halal perempuan dan dokumentasi. Hal ini digunakan untuk mengabadikan hasil capaian pendamping dan sumber lain yang terkait dengan pendampingan halal atau data yang relevan. Teori modal Pieere Bourdieu, peneliti gunakan sebagai pisau analisis untuk melihat strategi pendampingan yang dilakukan oleh perempuan serta kontestasi dan kolaborasi yang dilakukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan oleh pendamping perempuan di LP3H UIN Sunan Kalijaga ialah dengan memanajemen waktu dan memaksimalkan modalitas yang dimiliki perempuan baik berupa pengalaman dalam dunia kerja, budaya yang dimiliki oleh setiap pendamping maupun relasi dengan pelaku usaha, tokoh masyarakat, dan pejabat pemerintahan. Sedangkan persaingan atau kontestasi yang terjadi pada pendamping halal adalah bersifat halus dan tidak begitu nampak, hal tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap diri pendamping perempuan, karena para pendamping telah berpengalaman dalam dunia kerja baik sebagai pelaku usaha, pejabat pemerintahan, guru, auditor halal serta tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Solidaritas melalui lembaga, komunitas atau tim pendamping halal menjadikan pendamping halal perempuan dapat lebih aktif dan produktif, karena sebagian masyarakat di wilayah tertentu masih terdapat suatu budaya patriarki dan stereotip terhadap perempuan yang bekerja dan melakukan pekerjaan pendampingan secara mandiri tanpa adanya teman. %Z Pembimbing: Dr. Nina Mariani Noor, SS., M.A.