%0 Thesis %9 Skripsi %A Bustanol Arifin, NIM.: 9953 2920 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2006 %F digilib:66629 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K aplikasi; metode penafsiran; al-Ghazali %P 110 %T METODE PENAFSIRAN AL-QUR'AN MENURUT IMAM AL-GHAZALI %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66629/ %X Di antara metode tafsir yang berkembang pada masa al-Ghazali adalah tafsir dengan corak sufi dan fiqhi. Ketika itu, tafsir sufi cenderung mengabaikan sisi zahir ayat dan sumber-sumber yang diperoleh secara ma'siir, sehingga penafsiran terhadap al-Qur'an menjadi tidak terkontrol dan sangat membahayakan terhadap pemahaman religius. Sementara metode tafsir fiqhl yang bcrkcmbang saat itu tcrlalu kaku mcmcgang sisi zahir dan sumber-sumber ma'sur dalam menafsirkan dan memahami al-Qur'an, sehingga al-Qur'an nampak hanya sebagai dogma hukum yang statis dan beku. Menyikapi fenomena terscbut, Imam al-Ghazali berusaha menawarkan sebuah metode penafsiran komprehensif terhadap al-Qur'an. Dengan metode penafsirannya ini, ia berusaha mcndamaikan tafsir tckstual dan kontekstual, eksoterik dan esoterik serta ma'sur dan ra'yu. Memang selama ini sosok al­ Ghazali lebih dikenal sebagai tokoh sufi daripada seorang mufasir al-Qur'an, padahal al-Ghazali sendiri konon pemah menulis kitab tafsir dengan judul Yaqut al-Ta'wil fi Tafslr al-Tamzil (Mutiara Ta'wil dalam Penafsiran al-Qur'an) yang terdiri dari 40 jilid dan bahkan dalam magnum opusnya yang berjudul Ihyii' 'Ulum al-Din, al-Ghazali menyediakan bab khusus yang memuat tentang etika membaca dan memahami al-Qur'an di samping ada juga karya beliau yang secara khusus mengkaji tentang al-Qur'an, yaitu Jawiihir al-Qur'un wa Duraruhu. Dengan demikian, untuk mengetahui secara detail mengenai tawaran metodologis penafsiran al-Ghazali terhadap al-Qur'an, maka permasalahan yang perlu dijawab adalah: Bagaimana metode penafsiran al-Qur'an yang ditawarkan oleh al-Ghazali? dan bagaimana aplikasi penafsirannya terhadap ayat-ayat al­Qur'an? Untuk mendapatkan data yang obyektif dari permasalahan tersebut di atas, maka penyusun menggunakan metode deskriptif-analitis yakni mencoba mendeskripsikan metode penafsiran yang ditawarkan oleh al-Ghazali beserta faktor yang melatarinya serta menganalisa peta metodologis dari penafsirannya. Dalam Jawahir al-Qur'an wa Duraruhu, al-Ghazali mcmbuat klasifikasi surat dan ayat al-Qur'an menjadi enam kelompok. Menurut al-Ghazali, masing­masing kelompok tersebut memiliki kriteria etis tersendiri dalam memahami dan menafsirkannyanya, misal ketika berhadapan dengan ayat-ayat eskatologis, al­Ghazali menggunakan penafsiran tekstual, namun ketika berjumpa dengan ayat­ ayat kauniyyah, al-Ghazali menggunakan metode kontekstual, dan begitu seterusnya. Dari sini dapat dilihat, betapa metode penafsiran yang ditawarkan al­Ghazali memiliki keistimewaan tersendiri, terutama terletak pada kemampuannya memberi tempat pada berbagai metode penafsiran sesuai proporsinya dalam memahami dan menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an, dengan tetap mempertimbangkan nilai aqidah, lslah (syarl'ah),dan akhlak. Pola penafsiran inf juga membuka kreatifltas dan produktifltas metode penafsiran di kalangan ummat Islam sehingga al-Qur'an akan mampu aktual di tengah-tengah ummatnya dalam berbagai konteks dan zaman. %Z Pembimbing: Drs. H. M. Yusron, MA