@phdthesis{digilib66684,
           month = {August},
           title = {HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP MINIMALIS DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA KOMUNITAS LYFE WITH LESS},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA},
          author = {NIM.: 20102020018 Azzahra Aulia Muharram},
            year = {2024},
            note = {Pembimbing: Nailul Falah, S.Ag, M.Si},
        keywords = {psychological well-being; gaya hidup minimalis; komunitas Lyfe With Less},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/66684/},
        abstract = {Selain dikenal sebagai makhluk sosial, manusia juga dikenal sebagai makhluk ekonomi yang terdorong untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Individu yang memiliki keinginan berlebihan berpotensi memiliki rasa cemas dan merasa hidupnya tidak bermakna. Gaya hidup minimalis dapat dijadikan sebagai upaya untuk mengurangi rasa cemas dan menemukan makna hidup serta mengurangi keinginan yang berlebihan. Tanda kualitas psychological well-being yang baik ditandai dengan berkurangnya rasa cemas dan hidup yang bermakna. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup minimalis dengan psychological well-being pada komunitas Lyfe With Less. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis ex post facto. Alat ukur yang dilakukan pada penelitian ini yaitu psychological well-being scale dari Ryff, dan skala gaya hidup minimalis. Responden pada penelitian ini adalah anggota komunitas Lyfe With Less dengan jumlah populasi 6.366 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik accidental sampling dengan besaran sampel berjumlah 100 orang yang ditentukan menggunakan rumus Cochran. Setelah didapatkan data, selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis statistik non parametrik korelasi spearman?s rho. Hasil analisis korelasi spearman?s rho didapatkan nilai 0,527 dengan sig. 2 tailed menunjukkan 0,000{\ensuremath{<}}0,05 yang berarti bahwa terdapat hubungan positif yang searah dan signifikan antara gaya hidup minimalis dengan psychological well-being pada komunitas Lyfe With Less.}
}