relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6702/ title: MASA 'IDDAH ISTRI YANG SUAMINYA MAFQUD MENURUT IMAM ASY- SYAFI'I (DALAM KITAB AL- UMM) creator: RIDWAN KUSUMA, NIM.: 06350063 subject: Hukum Keluarga description: ABSTRAK Perkawinan dalam Islam sangat dijunjung tinggi keberadaannya, begitupula sesuatu yang berkitan dengan pernikahan juga telah diatur di dalamnya, seperti talaq, 'iddah dan ruju' serta yang lainnya. Dalam Islam seseorang yang ditalaq atau ditinggal mati oleh suaminya diwajibkan menjalani masa 'iddah. 'Iddah dalam hukum Islam merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seorang perempuan apabila terjadi perpisahan, baik karena perceraian atau kematian suaminya. Sebenarnya masalah 'iddah bagi isteri yang dicerai atau yang ditingggal mati suaminya telah jelas di dalam al- Qur'an mengenai aturannya. Namun yang menjadi permasalahan adalah bagaimana mengenai masa 'iddah seorang perempuan yang suaminya mafqud. apakah dia diwajibkan ber'iddah atau bagaimana 'iddahnya di dalam al- Qur'an tidak ada penjelasan mengenai hal ini. Dalam skripsi ini penyusun membahas mengenai masa 'iddah istri yang suaminya mafqud menurut Imam Asy- Syafi'i (Dalam Kitab Al- Umm), bagaimana mengenai masa 'iddah seorang istri yang suaminya mafqud, apakah dia diwajibkan ber'iddah atau bagaimana 'iddahnya didalam al- Qur'an tidak ada penjelasan mengenai hal ini. Skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan, yaitu jenis penelitian yang sumber datanya diperoleh dari pustaka, buku- buku atau karya- karya yang relevan dengan pokok permasalahan yang diteliti. Pendekatan yang penyusun gunakan yaitu: pendekatan normativ, yaitu cara mendekati masalah dengan mendasarkan pada teks- teks al- Qur'an dan al- Hadis serta kaidah- kaidah usul fiqh maupun pendapat para ulama. Sifat dalam penelitian ini adalah preskriptis analisis, yaitu menggambarkan dan menguraikan pokok permasalahan yang diteliti secara proporsional dengan proses analisis. Maka penelitian ini berusaha menjelaskan masa 'iddah isteri yang suaminya mafqud menurut Imam Asy- Syafi'i (Dalam Kitab Al- Umm), kemudian memberikan gambaran umum tentang 'iddah sebagai salah satu variabel dari penelitian ini. Setelah meneliti dan menganalisa masa 'iddah istri yang suaminya mafqud menurut Imam Asy- Syafi'i (Dalam Kitab Al- umm) penyusun berkesimpulan bahwa Imam Asy- Syafi'i berpendapat bagi istri yang suaminya mafqu d dilarang menikah dan 'iddah, jika masih ada keyakinan di dalam diri seorang isteri tersebut, akan tetapi jika seorang isteri tersebut sudah mempunyai keyakinan dalam diri bahwa suaminya telah meninggal maka boleh ber'iddah dan kemudian menikah lagi. Karena menikah bukanlah sesuatu hal yang buruk. div date: 2012-01-02 type: Thesis type: PeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6702/1/BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6702/2/BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: RIDWAN KUSUMA, NIM.: 06350063 (2012) MASA 'IDDAH ISTRI YANG SUAMINYA MAFQUD MENURUT IMAM ASY- SYAFI'I (DALAM KITAB AL- UMM). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.