%0 Thesis %9 Skripsi %A Cindi Fatmawati, NIM.: 20104020029 %B FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN %D 2024 %F digilib:67050 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Pembelajaran, An Nahw wa Ash Sharf, Nadzam, Talfif Al Akwan %P 191 %T TAʿALUM AN-NAHW WA AL SHARF BI ASAS NADZM TALFIF AL AKWAN FI AL MADRASAH AL ‘ALIYAH AL ISLAMIYAH WAHID HASYIM YOGYAKARTA MIN AL SANAH AL DIRASIYYAH 2023/2024 M. %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67050/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran An Nahw wa Ash Sharf berbasis Nadzam Talfif Al Akwan kelas 10, 11, dan 12 di MA Wahid Hasyim Yogyakarta beserta kelebihan dan kekurangan penggunaan nadzam tersebut serta hasil belajar An Nahw wa Ash Sharf siswa berbasis nadzam tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Jenis penelitiannya adalah penelitian kualitatif secara deskripstif (kualitatif deskriptif). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MA Wahid Hasyim Yogyakarta. Sedangkan, sampel dalam penelitian ini adalah kelas X C, XI IPA 2, dan XII IPA 1. Hasil penelitian menunjukkan proses pembelajaran An Nahw wa Ash Sharf terdiri dari beberapa tahap 1) Persiapan; penyusuan modul ajar, kesiapan materi, media dan sarana pembelajaran, serta persiapan mental maupun fisik pengajar, 2) Pendahuluan; diawali dengan salam, mengirim doa kepada pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta, dilanjutkan apersepsi, 3) Kegiatan inti; penyampaian materi dan diskusi materi. Pembelajaran berbasis nadzam ini menggunakan metode bernyanyi, ceramah, dan dril namun guru juga memadukan dengan metode gamifikasi dan metode pemecahan, 4) Penutup; pembelajaran diakhiri dengan doa penutup majelis, salam, dan ucapan terima. Adapun kelebihannya berupa kepraktisan, kemudahan pemahaman, penggunaan nadzam atau lagu sebagai metode pembelajaran, dan pembiasaan siswa dalam melafalkan nadzam tersebut. Namun, terdapat kekurangan seperti kebutuhan akan kaidah tambahan dalam pemantapan membaca kitab kuning, kejenuhan siswa yang telah mempelajari ilmu tersebut sebelumnya, proses pengenalan dan pembiasaan bagi siswa yang baru mengenal nadzam ini, serta kurangnya motivasi siswa karena persepsi bahwa pembelajaran An Nahw wa Ash Sharf sulit. Upaya mengatasinya adalah pemantapan kitab kuning berupa kegiatan sorogan dan bandongan, pembiasaan siswa untuk melafalkan nadzam tersebut sebelum kegiatan, dan kesadaran siswa akan penting ilmu An Nahw wa Ash Sharf. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil belajar An An Nahw wa Ash Sharf siswa yang baik dan proses pembelajaran efektif yang didukung dengan keaktifan siswa, antusiasme, dan suasana kelas yang hidup. %Z Pembimbing: Dr. H. Maksudin, M.Ag