@article{digilib67055, volume = {3}, number = {1}, month = {June}, author = {- Egi Tanadi Taufik and - Dzalfa Farida Humaira and - Ahmad Baidowi}, title = {EPISTEMOLOGI TAFSIR PROFETIK STUDI PEMIKIRAN KH{\=A}LID AL-B{\=A}TIL{\=I}}, publisher = {Faculty of Ushuluddin, Adab and Da'wah, State Islamic Institute (IAIN) Pontianak}, year = {2023}, journal = {Jurnal Mafatih : Jurnal Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir}, pages = {121--131}, keywords = {Kh{\=a}lid al-B{\=a}til{\=i}; Tafsir Profetik; U{\d s}{\=u}l at-Tafs{\=i}r; Epistemology}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67055/}, abstract = {Wacana tentang interpretasi profetik atas Al-Qur'an, atau yang dikenal sebagai "tafsir nabawi" atau "hadis penjelas Al-Qur?an," telah lama dikembangkan para ulama Al-Quran. Asumsi dasar dari wacana tersebut yakni bahwa tafsir profetik adalah produk tafsir yang paling otoritatif, baik penafsiran eksplisit Nabi atas ayat Al-Qur?an (tafs{\=i}r al-Qur?{\=a}n al-lafzh{\=i} al-{\d s}arih) maupun tafsirantafsiran yang bersifat implisit dan relatif. Karya fenomenal Kh{\=a}lid al-B{\=a}til{\=i}, al-Tafs{\=i}r al-Nabawiyy, yang menawarkan interpretasi teks eksplisit dari penjelasan Nabi, memperkenalkan paradigma baru bagi wacana tersebut. al-B{\=a}til{\=i} membagi interpretasi profetik tentang Al-Qur'an menjadi lima tipe berdasarkan fungsi dan tujuannya, yaitu tafs{\=i}r al-mufrad{\=a}t, ta'y{\=i}n al-mubham, takh{\d s}i{\d s} al- ?amm, taqy{\=i}d al-mu{\d t}laq, dan bay{\=a}n al-mujmal. Tafs{\=i}r al-mufrad{\=a}t dapat diterjemahkan sebagai produk tafsir profetik yang melibatkan catatan riwayat Nabi membacakan suatu ayat Al-Qur'an dan menafsirkannya. Klasifikasi tafs{\=i}r al-mufradat al-laf{\d z}{\=i} al-{\d s}{\=a}ri{\d h} adalah tawaran epistemologi baru al-B{\=a}til{\=i} dalam studi u{\d s}{\=u}l at-tafs{\=i}r. Logika interpretasi al-B{\=a}til{\=i} diklasifikasikan sebagai nalar bay{\=a}n{\=i} sambil menempatkan peran triadis logika-konteks-teks dalam paradigma struktural. Keputusannya untuk tidak mencantumkan konteks sosial di al-Tafs{\=i}r al-Nabawiyy menunjukkan dua aspek; dokumentasi Al-B{\=a}til{\=i} terhadap tafsiran Nabi Muhammad secara eksplisit-tekstual, di satu sisi, berfungsi untuk menyediakan sumber syariat dan hukum Islam yang "sakral", mutlak, dan otoritatif, sementara di sisi lain, lebih dari 1000 halaman tafsirnya terikat pada konteks masyarakat Arab abad ketujuh tanpa peluang untuk kontekstualisasi dan interpretasi ulang terhadap Al-Qur?an.} }