%A NIM.: 17102040059 Annisa Fitri Nur Fadhilah %O Pembimbing: Achmad Muhammad, M.Ag %T MANAJEMEN PROGRAM PELATIHAN BASIC OFFICE DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI LATIHAN KERJA DINAS TRANSMIGRASI DAN TENAGA KERJA KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN %X Manajemen pelatihan merupakan proses pengelolaan pelatihan yang disusun sisitematis untuk mencapai tujuan pelatihan secara efektif dan efisien. Proses tahapan pelatihan menurut teori Mathis dan Jackson meliputi penilaian, perancangan, penyampaian, dan evaluasi. Tahapan ini yang harus dilakukan oleh sebuah instansi atau lembaga agar pelatihan bisa berhasil mencapai tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan manajemen pelatihan basic office di UPTD Balai Latihan Kerja Disnaker Kabupaten Banyuasin. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang dilakukan adalah model Miles dan Huberman, yaitu kumpulkan data, reduksi data, sajikan data, dan tarik kesimpulan. Uji keabsahan data yang digunakan yaitu uji kredibiltas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen program pelatihan basic office di UPTD Balai Latihan Kerja Disnaker Kabupaten Banyuasin menerapkan analisis kebutuhan (assesment), perancangan (design), penyampaian (delivery), dan evaluasi (evaluation). Penilaian (assesment) terdiri dari proses analisis kebutuhan pelatihan yang melibatkan tugas pokok dan fungsi Disnaker Kabupaten Banyuasin; tujuan pelatihan dibentuk untuk mengurangi pengangguran; dan penetapan standar pelatihan disesuaikan dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Perancangan (design) terdiri dari menentukan metode pelatihan dimana metode yang dipakai yaitu metode Learning by Doing; konsep konten pelatihan disusun dengan bersifat update; dan Pre-Test peserta pelatihan bertujuan untuk melihat keseriusan peserta. Penyampaian (delivery) pelatihan terdiri dari penjadwalan pelatihan menyesuaikan anggaran; pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan urutan kegiatan dari Pre-Test-penyampaian materi pembelajaran-Post-Test; dan pemantauan pelatihan dilakukan dengan instruktur membantu peserta yang mengalami kesulitan selama pelatihan. Evaluasi (evaluation) terdiri dari mengukur hasil pelatihan yang dilakukan melalui blangko penilaian/survei kepuasan peserta; hasil pelatihan dengan tujuan pelatihan sudah sesuai karena terbukti mengurangi pengangguran; serta hasil pelatihan dengan standar pelatihan sudah sesuai karena terbukti memberikan hasil pelatihan yang baik. Faktor pendukung pelatihan basic office di UPTD Balai Latihan Kerja Disnaker Kabupaten Banyuasin, yaitu ketersediaan anggaran, kesiapan tim yang solid, serta animo dan keikutsertaan dari masyarakat. Faktor penghambat yaitu faktor teknis, ketersediaan peserta pelatihan, dan fasilitas perlu di upgrade. %K Manajemen Pelatihan; Pelatihan Basic Office; Balai Latihan Kerja %D 2024 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib67114