%0 Thesis %9 Skripsi %A Sulisman, NIM.: 02411399 %B FAKULTAS ILMU TARBIYAH %D 2007 %F digilib:67219 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Model Pengembangan Kecakapan Sosial,Keagamaan Siswa, SKN (Sekolah Kerja Nyata) %P 180 %T PENGEMBANGAN KECAKAPAN SOSIAL KEAGAMAAN SISWA MELALUI SEKOLAH KERJA NYATA (SKN) DI MAN YOGYAKARTA III %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67219/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan latar belakang penyelenggaraan SKN MAN YOGA, program-program yang dilaksanakan oleh siswa, serta pengembangan kecakapan sosial-keagamaan siswa melalui SKN MAN YOGA, termasuk faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menyempurnakan penyelenggaraan SKN MAN YOGA di tahun-tahun mendatang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di MAN Yogyakarta III, dengan pendekatan psikologi sosial. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan berperan serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membuat kategori dari makna yang terdapat dalam data, mencari pola atau hubungan-hubungan, dan menarik kesimpulan dari temuan umum. Keabsahan data diperiksa dengan triangulasi melalui dua metode, yaitu penggunaan sumber ganda dan metode ganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Penyelenggaraan SKN MAN YOGA dilatarbelakangi oleh dua motif, yaitu motif promosi dan motif akademis, yang berfokus pada pengembangan kesiswaan dalam aspek sosial-keagamaan. (2) Program-program yang dilaksanakan oleh siswa meliputi: membantu TPA, tadarus, kajian keislaman (seperti kultum, pengajian ibu-ibu PKK, dan pengajian Akbar), perlombaan keagamaan (lomba adzan, tartil, praktik sholat, CCA/Cerdas Cermat Agama, mewarnai gambar, dan membuat kartu ucapan Lebaran), belajar bersama, buka puasa bersama, plangisasi, pembagian zakat fitrah, serta pemberian kenang-kenangan. (3) Pengembangan kecakapan sosial-keagamaan siswa melalui SKN MAN Yogyakarta III dilakukan melalui tiga tahap: tahap persiapan (seleksi peserta, pembekalan, observasi lokasi kegiatan, dan penyempurnaan program), tahap pelaksanaan (siswa melaksanakan peran sosial-keagamaan di masyarakat Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman), dan tahap evaluasi (evaluasi oleh siswa peserta dan Guru Pendamping Lapangan/GPL). Kecakapan sosial-keagamaan yang dikembangkan meliputi: kecakapan berkomunikasi, bekerja sama, menyesuaikan diri secara sosial, berempati, berperilaku prososial, mental sosial, mempresentasikan diri, dan menyelesaikan masalah bersama. (4) Faktor pendukung antara lain: kegiatan bertepatan dengan bulan Ramadan, lokasi sudah memiliki aktivitas keagamaan, peserta yang terseleksi dan berminat, adanya Guru Pendamping Lapangan (GPL), serta respon positif dari masyarakat. Faktor penghambatnya antara lain: waktu pelaksanaan berdekatan dengan ujian tengah semester, lokasi kegiatan sering menjadi tempat KKN, sebagian peserta masih kelas X, dan keterbatasan dana. %Z Pembimbing: Drs. Sabarudin, M.Si