relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67230/ title: AL TIBAQ FI SURAH AL AN'AM : Dirasah Tahliliyyah 'an Al Tibaq Fi 'ilm Al Badi' creator: Syarifah, NIM.: 00110042 subject: Cerita al Qur'an - Analisis Sastra description: Al-Qur'an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai mu'jizat dalam menghadapi musuh-musuhnya. Segi-segi kemu'jizatan Al- . Qur'an setidak-tidaknya dilihat dari tiga aspek, yaitu: (I) Aspek keindahan dan ketelitian redaksi-redaksinya, yakni aspek ketelitian redaksinya yang mencapai puncak tertinggi dalam sastra Arab; (2) Isyarat-isyarat ilmiah, yakni aspek ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu yang diisyaratkan; (3) aspek-aspek pemberitaan ghaibnya, tennasuk di dalamnya ramalan-ramalan yang diungkapkan, yang sebagian telah terbukti kebenarannya. Adapun yang menjadi tinjau:m penulis adalah aspek pertama, yakni aspek keindahan redaksi Al-Qur'an. Yang disorot penulis adalah salah satu dari surah-surah dalam AI-Qur'an yaitu Surah Al-An'am. Surah Al-An'am adalah surah keenam dalam deretan surah-surah AlĀ Qur'an. Surah ini diturunkan setelah Surah Al-Maidah dengan jumlah ayat sebanyak 165 ayat dan merupakan salah satu dari surah-surah makkiyah (walaupun terdapat beberapa ayat yang diturunkan di Madinah). Setelah membaca ayat demi ayat dari su;ah AI-An'am ini, penulis menemukan banyak sekali terdapat aspek Badi'iyah (keindahan redaksi) terutama Ath-Thibaq. Oleh sebab itu penulis memutuskan mengambil judul ini dengan pcndekatan Balaghah. Secara ilmiah, balaghah adalah disiplin ilmu yang berlandaskan kepada kejemihan jiwa dan ketelitian menangkap keindahan dan kejelasan perbedaan yang samar di antara macam-macam ungkapan. Balaghah sendiri ada tiga macam, yaitu: Bayan, Ma'ani dan Badi'. Dua macam yang pertama lebih kepada mengkaji uslub sedangkan macam yang ketiga lebih ke:::ada segi keindahan redaksinya, dan yang akan ditonjolkan dalam skripsi ini adalah macam yang ketiga yaitu aspek Badi' (keindahan redaksinya). Segi-segi memperindah redaksi dalam Ilmu Badi' ada dua macam, yaitu Bodi' Maknawi (Muhassinat Maknawiyah) dan Badi'Lafdzi (Muhassinat Lafdziyah). Muhassinat Maknawiyah adalah tata cara memperindah yang kembali kepada makna semula dan sesuai dengan keadaannya walaupun lafadz menja