%0 Thesis %9 Skripsi %A Amalia Sri Martini, NIM.: 00110108 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2005 %F digilib:67262 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Novel; Feminisme %P 96 %T BARIQ 'AINAIK SAMIRAH BINTI AL JAZIRAH AL 'ARABIYYAH (dirasah Tahliliyah Adabiyyah nisaiyyah) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67262/ %X Seorang perempuan adalah seseorang yang mempunyai dua sisi keunikan, yaitu sisi keindahan dan sisi kelembutan. Kadangkala dua sisi tersebut dijadikan lakiĀ­ laki sebagai senjata untuk mencapai ambisi dan hasratnya agar dapat memilikinya. Perempuan seringkali distereotipkan sebagai seseorang yang mempunyai sifat-sifat feminimitas yang kadangkala banyak merugikan kaum perempuan itu sendiri. Misalnya, sifat ketekunan, ketelatenan, kasih sayang, malu, sabar, suka menunggu, kurang agresif, lebih senang berada di rumah. Sifat-sifat tersebut membuat kaum perempuan terkonstruksi oleh system social yang telah mengakar di masyarakat. Sistem tersebut menjadikan kaum perempuan harus berperan sesuai dengan sifat kefeminimannya. Sifat-sifat feminitas perernpuan menimbulkan citra dan peran-peran yang berbeda antara kedua jenis kelamin tersebut dimasyarakat. Citra perempuan banyak digambarkan dalam berbagai bidang seperti psikologi, sosiologi, kesehatan, hokum, pendidikan, agama dan sastra. Diantara teks sastra yang menggambarkan citra dan peran sekaligus akan menjadi obyek kajian skripsi ini. Dalam kajian ini, saya akan membahas novel Bariequ 'Ainaika yang dikarang oleh Samiroh Binti al-Jaziroh al-' Arobiyyah. Diceritakan bahwa seorang tokoh utama yang bemama Syuruq, digambarkan sebagai seorang perempuan yang mempunyai sifat-sifat kefeminiman sehingga, akhirnya ia pun terjerat cinta oleh teman sekerjanya yang bemama Walid. Ia yang mempunyai sifat-sifat maskulinitas yang mempunyai hasrat dan ambisi yang tinggi dan mempunyai watak ingin memiliki akhimya dapat menikahi Syuruq. Di tengah pemikahan mereka terlihatlah jelas sifat keaslian sang suami. Sehingga akhirnya terbukalah kedok kepura-puraannya membangun rumah tangga dengannya. Syuruq sebagai perernpuan yang merasa tidak dihargai, tidak dijadikan partner sebagai pasangan hidupnya. Perasaan sakit hati dan kecewa yang mendalam serta tidak dihargainya dalam citra dan peranannya sebagai seorang istri menyebabkan ia tidak bisa bertahan hidup dengannya. Pada akhimya Walid mengalami kecelakaan yang membuat Syuruq tidak dapat melepaskan statusnya sebagai seorang istri. Akankah Syuruq dapat terlepas dari ketidakjelasan statusnya sebagai sebagai istri Walid?, Akankah ia menemukan seorang pendamping yang dapat menjadikan ia sebagai partner pasangan hidup yang dapat mengembalikan kebahagiaannya?. Di sinilah peneliti akan mengkaji novel tersebut dengan pendekatan Kritik Sastra Feminis(KSF). Teori ini menunjukkan bahwa pembaca perempuan juga bisa menetapkan nilai-nilai mereka sendiri dengan menggali kesadaran untuk mengembangkan bentuk-bentuk ekspresi baru berdasarkannglihatanya terhadap peran dan kedudukan dalam dunia sastra. Teori KSF yang akan digunakan untuk menganalisis novel ini adalah kritik sastra ideologis, kritik ini tftelibatkan wanita khususnya kaum feminis sebagai pembaca. Analisis ini tidak sampai pada bentuk kritik, tetapi hanya mendeskripsikan tokoh-tokoh perempuan terhadap peran dan citranya dalam keluarga maupun dalam masyarakat. %Z Pembimbing: Dra.Tatik Maryatut Tasnimah M.Ag