%0 Thesis %9 Skripsi %A M.Hanafi Ridhani, NIM.: 00110136 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2006 %F digilib:67276 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Novel; Poskolonial; Sejarah %P 90 %T IRTISAM AL MUHAJIR AL SHARQIY WA MUQAWAMATUHU FI FRANSA FI RIWAYAH " ‘USFUR MIN AL SHARAQ " LI TAUFIQ AL HAKIM : Dirasah Ma Ba'da Al Isti'mariyyah %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67276/ %X Poskolonial berkaitan dengan studi mengenai dampak-dampak kolonjaJisasi terhadap kultur dan masyarakat. Secara garis besar kajian Poskolonial dapat dipahami dari tiga pendekatan yang digagas oleh Lo dan Gilbert yaitu rustoris, ekonorms, dan counter-diskursif. Secara counter-diskursiᶠ , lebih dilihat misalnya, bagaimana bentuk-bentuk representasi dan resistensi masyarakat terjajah terhadap kolonialisme yang terefleksi melalui kebudayaannya. Pribumi sebagai masyarakat terjajah (the colonized) memiliki beragam persoalan yang diakibatkan penjajahan (colonialism). Persoalan-persoalan itu timbul lebih banyak disebabkan perbenturan budaya (resistance) dan percampuran budaya (hybridity) antara budaya dominan dengan budaya asli. Persoalan­ persoalan tersebut tidak hanya dialami oleh para mereka yang tinggal di negeri mereka sendjri , namun juga dialami oleh para imigran yang tinggal di negara­ negara kolorual (diaspora). Persoalan-persoalan yang dialami oleh pribumi yang menjadi imigran di negara-negara kolonial tersebut kemudian diangkat oleh Taufik Al Hakim dalam novelnya yang berjudul "Ushfur min Al Syarqi". Dalam novel tersebut, jika dilihat lebih dalam, selain mengandung sebuah bentuk resistensi atau perlawanan terhadap budaya dominan juga memperlihatkan sikap ambigu dan ambivalen. Oleh karena itu merumbulkan persoalan yang sesungguhnya belum selesai. Selain resistensi, novel ini juga memperlihatkan rekonstruksi terhadap orang Timur yang selama ini diposisikan sebagai "the other". Alih-alih melawan Barat, kita selama ini senng mengelu-elukan Barat sebagai motor penggerak kemajuan dan meniru kebudayaan Barat yang berakar pada materialisme yang sering dianggap sebagai biang segala kegelisahan dan keterasingan. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk menganalisis novel ini dengan pendekatan Poskolonial. %Z Pembimbing: Yulia Nasrul Latifi, S.Ag, M.Hum