@phdthesis{digilib67282, month = {May}, title = {AL-TARADUF FI AL-QUR'AN (Bayn Isbat Wa Al-inkar)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 98112135 Dwi Rina Kusniwati}, year = {2005}, note = {Pembimbing: Drs. Bachrum Bunyamin, MA}, keywords = {taraduf; bahasa klasik; bahasa modern; sinonim}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67282/}, abstract = {Salah satu pembahasan di dalam semantik dengan sinonim, adalah hubungan yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan yang lainnya. Istilah tersebut menunjuk pada dua kata atau lebih terkadang mempunyai satu makna. Di dalam al Qur'an, sinonim merupakan fenomena tersendiri yang menggagumkan. Pada satu sisi, hal tersebut menunjukkan kekayaan kosa kata bahasa yang dipakai dalam al Qur'an di dalam mengungkapkan suatu hal. Dan di sisi lain, terdapat keseimbangan jumlah bilangan kata;kata yang bersinonim. Bentuk yang terakhir ini menjadikan al;Qur'an sebagai suatu bahasa yang tidak tertandingi. Penelitian ini memfokuskan masalah sinonim dalam al Qur'an. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kepustakaan (library research) clan bukan penelitian lapangan (field research). Sumber data primer adalah al Qur'an al Karim. lnterpretasi data menggunakan metode deskrpitif analisis. Data;data yang diperoleh kemudian dideskripsikan dan dianalisis dengan menggunakan analisa semantik .. Dari upaya ini, akan nampak adanya bentuk sinonim;sinonim dalam Surat al Baqarah dengan pro kontranya dalam al,Qur'an. Dari sisi pembahasan masalah taradufyang berkembang dalam pernikiran ahli bahasa klasik clan modern. Sibawaihi, Bapak Linguistik Arab, termasuk yang setuju adanya sinonim. Ia membagi hubungan kata dengan maknanya menjadi (i) berbeda lafal clan berbeda makna, (ii) beda lafal, makna sama, clan (iii) satu lafal beda makna. Sementara, para linguis modem lebih cenderung berpegang pada pendapat kedua yang mengatakan bahwa sedikit sekali, kalau ada, sinonim;sinonim dalam bahasa. Stephen Ullmann rnisalnya, mengibaratkan sinonim sebagai barang yang mewah yang dengan susah payah diberikan oleh bahasa. Dengan pengandaian ini, dimungkinkan klasifikasi sinonim menjadi: (i) sinonim lengkap clan total, (ii) sinonim tidak lengkap tetapi total, (iii) sinonim lengkap tetapi tidak total, clan (iv) sinonim tidak lengkap dan tidak total. Sinonim pertama ,lengkap dan total, yang banyak dipegangi linguis modern, yang kemudian didalam linguistik disebut sebagai sinonim "mutlak". Sehingga, pastilah sedikit, jika ada sinonim dalam bahasa. Dengan pengandaian ini, dimungkinkan klasifikasi sinonim menjadi: (i) sinonim lengkap clan total, (ii) sinonim tidak lengkap tetapi total, (iii) sinonim lengkap tetapi tidak total, clan (iv) sinonim tidak lengkap dan tidak total. Sinonim pertama ,lengkap clan total,, yang banyak dipegangi linguis modern, yang kemudian didalam linguistik disebut sebagai sinonim "mutlak". Sehingga, pastilah sedikit, jika ada sinonim dalam bahasa. Dari penelitian ini dapat dikatakan bahwa taraduf dalam al,Qur'an, tidak ada karena pada prinsipnya ayat-ayat al Qur'an jika menunjukkan arti yang sama tidak dapat digantikan dengan kata yang lain. Sebagaimana survey dari beberapa ayat al Qur'an terhadap kata ata dan a'ta, ata dan ja'a, fadl, istafa dan ikhtara, ajr, sawab dan jaza', ra'a, nadara dan absara, dan sebagainya. Kesimpulan tersebut mempunyai arti yang sama secara emotif dan kognitif sebagai sinonim lengkap tapi tidak total karena tidak dapat ditukar dalam semua konteks.} }