%0 Thesis %9 Skripsi %A Siti Amirotus Sholihah, 98112140 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2006 %F digilib:67296 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K kepribadian; jiwa manusia; nafs %P 81 %T MAFHUM AL NAFS AL THULATHA BAYNA AL QUR'AN WA FREUD %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67296/ %X Dalam al-Qur'an ditemukan tiga istilah tentang nafs yang populer dikalangan muslim, baik oleh para ahli tasawuf maupun psikologi Islam belakangan ini. Yaitu al nafs al-lawwamah, dan nafs al-muthmainnah. Tiga ayat tersebut terdapat pada tiga surat yang berbeda: Surat Yusuf, al-Qiyarnah, dan al-Fajr. Bagaimana istilah tcrsebut bisa disepakati maknanya scbagai dalil tentu tidak kpas dari peran para mufassirin, mengingat bahasa al-Qur'an bahasa universal yang mengundang multi tafsir. Menurut Psikologi Islam Indonesia Fuad Nashori. penafsiran ketiga istilah tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama sebagai tingkatan aktual jiwa manusia dah kedua sebagai komponen kepribadian. Tatsiran yang mcngatakan ketiga istilah tersebut Sl.!bagai tingkatan aktuaI jiwa manusia sudah tentu sangat populer dilingkung.an ahli tasawuf. Nashori lebih mcngganggap bahwa tafsiran dari ketiga istilah tersebut kbih dekat sebagai tingkatan aktual manusia sebagairnana Jikatakan oleh M. Quraish Shihab bahwa jiwa manusia terdiri atas tiga tingkatan. sesuai sesuai kecerahan dan kegelapan, yaitu nafs al-Muthmainnah (yang tenang). Nafs al-lawwanah (selalu mengecam dan menyesali kesalahan). Sigmund Freud ( 1856,-1939). psiklog asal Jerman ketuninan Yahudi adalah tokoh pendiri aliran psikoanalisa abad 19M yang dipandang memilki teori kepribadian secara implisit sepadan dengan konscp tiga tingkatan nafs yang disebutkan dalam al-Qur'an. Dalam catatan Sarwono teori jiwa (psikoanalisa) Freud dapat berfungsi tiga macam sebagai teori kepribadian, sebagai tehnik analisa kepribadian dan sebagai metode terapi (penyembuhan). Sebagai teori kepribadian, psikoanalisa mengatakan bahwa jiwa terdiri dari tiga sistem: Id, Superego dan Ego. Berangkat dari asumsi adanya kesamaan konsep al-Quran tcntang nafs dengan teori kepibadian Sigmund Freud penulis mencoba mengkaji lebih dalam bangunan makna nafs dalam al-Qur·an dengan mencari ayat-ayat yang menjadi dasar konsep jiwa kemudian meneliti struktur maknanya dengan merujuk pada berbagai ta'wil ataupun talsir ayat-ayat al-Qur·an tentang nafs dan bersandar pada pandangan dan pemikiran para ahli lslam yang berwawasan al-Qur'an, sehingga ditemukan struktur makna ammarah, lawwamah, muthmainnah yang sesungguhnya untuk kemudian disandingkan Jengan konsep jiwa (nafs) menurut Sigmund Freud. Dengan menggunakan metode perbandingan tersebut dapat ditemukan bahwa sebenarnya konsep jika al-Quran dan Freud serupa tapi tidaklah sarna. Perbcdaan tcrsebut rncnurut hasil penelitian penulis terdapat pada sumber jiwa, posisi jill'a, asal jiwa dan latar belakang jiwa masing-masing menurut al-qur'an dan Sigmund Freud. %Z Pembimbing: Drs. Khairon Nahdiyyin, MA