%0 Thesis %9 Skripsi %A Abd Halim, NIM.: 07530011 %B /S1 - Skripsi/Fakultas Ushuluddin/ %D 2012 %F digilib:6730 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K epistimologi, tafsir Ibnu 'Asyur, kitab tafsir, al-Tahrir wa al-Tanwir %P 125 %T EPISTEMOLOGI TAFSIR IBNU 'ASYUR DALAM KITAB TAFSIR AL-TAHRIR WA AL-TANWIR %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6730/ %X ABSTRAK Epistemologi tafsir merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk mengungkap pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang teori ilmu pengetahuan tentang tafsir. Bagaimana sebuah karya tafsir dapat diuji kebenarannya berdasarkan norma epistemik. Karya tafsir Ibnu 'Asyur merupakan salah satu karya besar dari sederet karya-karya tafsir kontemporer yang memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam dunia tafsir. Tafsir Ibnu 'Asyur ini ditulis pada penghujung abad ke-20 sekitar tahun 60-70an. Namun karya tafsir ini sedikit menyalahi trend tafsir kontemporer lainnya yang biasa ditulis dengan metode tematik (maudu'i) dan menafikan mazhab atau golongan tertentu (nonsektarian). Ibnu 'Asyur, sebagai seorang pakar tafsir bermazhab Maliki menulis karya tafsirnya dengan metode analitis (tahlili) dan berusaha melakukan kritikan terhadap karya-karya sebelumnya. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan problem akademik penelitian ini ke dalam tiga pertanyaan, yakni: 1) Apa saja sumber-sumber tafsir Ibnu 'Asyur? 2) Bagaimana metode Ibnu 'Asyur dalam menulis kitab tafsirnya?, dan 3) Bagaimana validitas tafsir menurut Ibnu 'Asyur? Skripsi ini sebagai penelitian kepustakaan dengan metode deskriptisanalitis mengungkap epistemologi tafsir karya Ibnu 'Asyur, yang berjudul Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir. Dalam menulis karya tafsirnya, Ibnu 'Asyur menggunakan metode tahlili, yakni dengan menjelaskan tafsir al-Qur'an secara terperinci mulai dari surat al-Fatihah hingga surat al-Nas. Ia juga mengungkap ketinggian bahasa al-Qur'an dan menghubungkannya dengan sistem budaya masyarakat guna menjadikan al-Qur'an sebagai kitab petunjuk dan problem solver bagi permasalahan sosial masyarakat atau dengan kata lain corak penafsirannya adalah penafsiran Adabi Ijtima'i. Sumber tafsir yang digunakannya sangat beragam seperti sumber al-Qur'an, hadis, akal (rasio), kitab-kitab tafsir klasik seperti al-Kasysyaf karya al-Zamakhsyari, al-Muharrar al-wajiz karya Ibnu 'Atiyyah, Mafatih al-Ghaib karya Fakhruddin ar-Razi, tafsir al-Baidawi, tafsir al-Alusi, serta komentar at-Thayyi', al-Qazwini, al-Qutub, dan at-Taftizani terhadap al-Kasysyaf beserta kitab-kitab tafsir lainnya. Ibnu 'Asyur juga merujuk pendapat para ulama', Qira'at, syair-syair Arab, Isra'iliyyat, dan lain sebagainya. Berdasarkan tiga teori kebenaran dalam filsafat ilmu yakni teori koherensi, korespondensi, dan pragmatisme, tafsir ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ibnu 'Asyur sangat menjaga konsistensi metodologinya dalam menyusun karya tafsirnya. Ia juga sedapat mungkin berusaha manafsirkan al-Qur'an dengan melihat realitas empiris dan mengusahakan agar karya tafsirnya bermanfaat bagi kemaslahatan manusia. Sumbangan paling berharga Ibnu 'Asyur dalam karya tafsirnya adalah sikapnya yang kritis, objektif, dan menghargai karya-karya ulama-ulama pendahulunya. div %Z Pembimbing: Dr. Ahmad Baidhawi, M, Si.