%A NIM.: 22200011134 Iqlima Fahrunisa %O Pembimbing: Najib Kailani, M.A., Ph.D %T TREN KUTEKS HALAL: SUBJEKTIVITAS DAN AGENSI PEREMPUAN MUSLIM DI YOGYAKARTA %X Tesis ini mengkaji fenomena perempuan Muslim di Yogyakarta yang berupaya menjadi salehah sekaligus cantik dan modern. Meningkatnya kesadaran dan permintaan konsumen terhadap produk yang sesuai syariah berdampak pada praktek gaya hidup halal oleh sebagian umat muslim, termasuk para pengguna kuteks. Meskipun demikian, penggunaan kuteks masih menjadi perdebatan dalam sah dan tidaknya melaksanakan ibadah dan wudu, tetapi dalam realitanya terdapat komunitas muslim menggunakan kuteks dengan alasan agar terlihat modern dan juga patuh terhadap nilai-nilai agama dan etika. Penelitian ini mencoba menghubungkan antara budaya, agama dan praktik konsumsi perempuan Muslim terhadap kuteks halal. Penelitian ini adalah studi kualitatif dengan menerapkan metode studi lapangan yang dilakukan dalam rentang waktu Maret-Juli 2023. Serangkaian wawancara mendalam saya lakukan kepada subjek penyedia jasa atau nailist berjumlah 3 orang dan konsumen sebanyak 7 orang, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan kerangka teori “Leisurely Islam” yang dikembangkan oleh Mona Harb dan Lara Deeb dengan merumuskan teori subjektivitas dan agensi. Tesis ini menunjukkan bahwa penggunaan kuteks oleh perempuan muslim di Yogyakarta merupakan kebiasaan yang dibentuk oleh lingkungan dengan motivasi agar terlihat lebih cantik. Tuntutan untuk tampil cantik menjadi alasan kuat untuk mereka dalam keseharian menggunakan riasan kutek atau nail art pada jemari. Sejalan dengan itu, keinginan mereka didukung oleh beberapa penyedia kuteks (nailist) untuk merealisasikan ekspresi kecantikan oleh perempuan muslim di Yogyakarta. Pertemuan dua kepentingan ini akhirnya menjadikan kuteks menjadi lebih berpariasi dalam penyediaannya dan lebih dikenal luas di kalangan perempuan muslim Yogyakarta. Namun, penggunaan kuteks mendapat berbagai respons dan perdebatan mengenai statusnya dalam Islam itu sendiri. Pada akhirnya untuk memenuhi kebutuhan penampilan ini, perempuan Muslim di Yogyakarta menegosiasikan antara nilai agama dengan tetap tampil menarik dan cantik mengikuti gaya hidup modern melalui kuteks yang telah tersertifikasi halal dan dianggap tidak menghalangi seseorang dalam melaksanakan ibadah, terutama kaitannya dengan salat. Meskipun demikian, terdapat perbedaan pada perempuan Muslim yang tidak terlalu terhubung dengan nilai keagamaan akan lebih mengedepankan aspek selain religious, seperti aspek estetika. Dengan begitu, praktik keagamaan dan modernitas akan mempengaruhi perfomativitas seseorang dalam menegosiasikan hal tersebut. %K Kuteks, Subjektivitas, Agensi, Muslimah %D 2024 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib67365