%A NIM.: 04541621 Bayu Dwi Pinto Kurniawan %O Pembimbing: Dr. Moch Soehada, M.Hum. %T VARIAN MASYARAKAT MUHAMMADIYAH DI DAERAH NITIKAN %X ABSTRAK Dalam perjalanan penyebaran agama Islam dari tanah kelahirannya di tanah Arab hingga menyebar ke seluruh penjuru, persentuhan dan persinggungan dengan budaya-budaya local yang disinggahi tidak terelakkan. Penyesuaian-penyesuaian menyebabkan ajaran ini menjadi termodifikasi, mengalami perubahan, pembaharuan penyesuaian dalam interpretasi dan aplikasi ajaran dogmanya oleh masyarakat lokal. Apabila melihat fenomena masyarakat Islam Indonesia dibeberapa ritual-ritual yang ada dalam masyarakat seringkali kita melihat unsur-unsur budaya local dan agama mewarnai ritual tersebut. Corak masyarakat Indonesia yang beragam dan kultur yang kuat mampu mewarnai ajaran Islam sehingga mampu menghadirkan ciri masyarakat Islam Indonesia yang mempunyai karakteristic yang kuat dan beragam pula. Masyarakat Nitikan adalah salah satu kampung yang terletak pinggiran kota Yogyakarta yang masyarakatnya berafiliasi organisasi keagamaan Muhammadiyah. Bahkan oleh tingkat Pimpinan Wilayah Kota Yogyakarta Ranting Nitikan dijadikan sebagai salah satu ranting percontohan ranting-ranting yang lain. Hal itu mengasumsikan bahwa kampung Nitikan dikenal cukup Muhammadiyah dibanding dengan ranting-ranting yang lain. Namun perjalanan sejarah dan latar belakang kampung Nitikan ini ikut menentukan perkembangan persyarikatan Muhammadiyah ini. Masyarakat Muslim yang sudah terbentuk lama sebelum berdirinya Muhammadiyah ketika paham baru mulai masuk, maka saat itu terjadi perbedaan pendapat kelompok yang berfikir terbuka akan cepat menerima paham baru tersebut. Akan tetapi juga terdapat kelompok yang ingin mempertahankan tradisi lebih sulit untuk diajak mengikuti dan menerima paham baru tersebut. Nuansa perbedaan ini masih bisa di lihat dan terasa dalam kehidupan keagamaan hingga saat ini. Sehingga dalam masyarakat Nitikan tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga model berdasarkan cara hidup memposisikan Islam murni Muhamadiyah disisi lain Islam sinkretis local yang oleh Muhammadiyah dianggap sebagai bid'ah. Yaitu: Masyarakat Muhammadiyah murni adalah masyarakat yang mencoba menjalankan syariat Islam murni gaya Muhammadiyah dan disiplin, kemudian masyarakat Muhammadiyah moderat yang menjalankan dengan sadar Islam murni namun toleran dan terbuka terhadap tradisi keagamaan lokal dan masyarakat Muhammadiyah abangan/tradisional yang meposisikan diri sebagai simpatisan Muhammadiyah namun disisi lain masih menjalankan juga tradisi lokal yang oleh Muhammadiyah dipandang bid'ah. Bergamannya kelompok masyarakat Muhammadiyah ini terjadi akibat latar belakang sejarah, sosial budaya dan ekonomi masyarakat setempat. div %K Islam murni, Islam sinkretis local, tradisi keagamaan %D 2012 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib6742