%0 Thesis
%9 Skripsi
%A Ahmad Fuad Imtihan, NIM.: 98112259
%B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
%D 2005
%F digilib:67509
%I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
%K potret sosial; sastra;  An-Naby karya Gibran Kahlil Gibran
%P 139
%T AL-QISHOTU AN-NABY LI JUBRON KHALIL JUBRAN (Dirasah Tahliliyah Bainiyah Takwiniyyah)
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67509/
%X Memperhatikan unsur-unsur realitas merupakan syarat mutlak penyajian potret sosial yang berbeda dengan potret kehidupan, oleh karena bidang cakupannya lebih luas. Kehidupan insani meliputi segenap yang nyata dan angan­angan, sebab kehidupan anak manusia tidaklah semata bertumpu pada batas material, bahkan mencakup seluruh aspek kehidupan dari berbagai sisi dari kisi­kisinya, baik yang kasat mata rnaupun rnetafisik, materi maupun rohani Kehidupan rnanusia benar-benar unik. Ada banyak ha! yang perlu dieksplorasi. An-Naby sebagai salah satu karya sastra tidak akan terlepas dari unsur-unsur tersebut dan akan berusaha memaparkan kisi-kisi manusia dalam bingkai lingkungan sosial rnaupun kehidupannya secara koprehenship.   "An-Naby" karya Gibran Kahlil Gibran berawal dari pengalaman batin pengarang dan interaksi sosial yang melingkupinya. Yang anti ketidakadilan dan menentang faham materialisme, dimana manusia telah terperdaya olehnya secara tidak sadar.   Dalam penelitian ini pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan strukturalisrne genetik, yakni kajian yang rnernfokuskan pada unsur­unsur karya sastra, baik unsur-unsur struktur yang membangun teks karya sastra maupun unsur-unsur struktur genesis yang melatarbelakangi lahimya karya sastra tersebut, hubungan dialektik kedua unsur struktur tersebut yang kemudian menciptakan sebuah hubungan imajiner yang dimediasi oleh sebuah pandangan dunia.   Dari hasil penelitian ini ditemukan, bahwa "An-Naby" karya Gibran Kahlil Gibran ini menyuarakan pandangan dunia produk dari subyek kolekti f yang melingkupi kehidupan pengarang, yaitu kelompok sosial sempalan dari kaum proletar yang diwakili oleh para pekerja seni seperti seniman dan penulis dan kaum borjuis yang diwakili oleh para akadernisi yang kernudian tergabung dalarn kelompok aliran Mahjar. Berawal dari sebuah aliran kesusastraan yang mempunyai sernangat kebaruan mendobrak kekakuan tradisi sastra klasik yang stagnan. Menciptakan wama baru dalam dunia kesusastraan Arab, menyongsong fajar baru menuju pintu kesusastraan modern yang lebih mendunia.  Kelompok inilah yang selalu kritis dalam mensikapi gejala-gejala fenomena sosial baik di Amerika-merupakan tempat hunian baru mereka, rnaupun di Lebanon dan Syiria-tanah air mereka. Peran kelompok aliran Mahjar sangatlah dominan, sebagai penentang falsafah materialisme masyarakat modern yang membatasi kesadaran hidup manusia dan penghujat pemerintahan yang lalim, yang korup, yang selalu rnenjajah kemerdekaan bangsa lain. Sebuah rnalapetaka kehidupan manusia sebagai akibat dari macetnya keselarasan sosial. Mempunyai visi kedamaian dan kesatuan, bahwa pada hakekatnya manusia adalah sama, yang - terbungkus dalam "Kesatuan Makhluk", bahwa yang berlawanan itu bisa direkonsiliasi: kebaikan dan kejahatan tidak bisa dipisahkan; kegembiraan  dan kesedihan adalah satu karena rnasing-masing hidup dan lainnva. Seperti halnya raga dan jiwa; hidup dan mati adalah sumber dari satu sama lain, kesatuan agama, kesatuan umat manusia dan tanggung Jawab bersama. kesucian dalam jiwa manusia, dan hubungan antara bentuk dengan yang inti. Dan hanya pada penyatuan diri manusia dengan "al-insan al-kamil”-yaitu manusia sempurna manusia akan mengenal Tuhan, mencintai Tuhan dan dicintai Tuhan yang kemudian mampu menciptakan kedamaian abadi di muka bumi ini. lnilah yang penulis sebut dengan pandangan dunia pengarang.
%Z Pembimbing: Yulia Nasrul Latifi, S.Ag., M.Hum.