@phdthesis{digilib67545, month = {September}, title = {Al-Fawasil Fi Surah Al-Ahzab (Dirasah Tahliliyyah Nahwiyah Wa Balaghiyyah)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 01110415 Saiful Bahri}, year = {2006}, note = {Pembimbing: Drs. M. Habib, S.Ag, M.Ag}, keywords = {Al Qur'an; Uslub}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67545/}, abstract = {Al-Qur'an adalah kitab suci bagi umat Islam, al-Qur'an merupakan panduan hidup yang pertama dan utama bagi umat Islam, karena pentingnya al? Qur'an ini membuat para cendikiawan muslim sangat tertarik untuk mengkaji al? Qur'an. Kajian yang dilakukan para cendikiawan muslim ini tidak hanya terbatas pada kandungan atau isi dan pesan dari al-Qur'an tersebut saja, tetapi banyak pula yang mengkaji dari aspek bahasa yang digunakan oleh al-Qur'an dalam memyampaikan pesannya. Al- Qur'an adalah kitab suci berbahasa Arab yang citra rasa bahasanya sangat tinggi, sehingga tidak akan tertandingi oleh siapa pun dan sampai kapan pun. Hal ini karena al-Qur'an memiliki uslub atau gaya bahasa yang tinggi dan susunan yang sangat indah. Diantara keindahan itu adalah kesamaan /'rab atau kesamaan bunyi huruf akhir pada tiap ayat-ayatnya. Misal kesamaan bunyi akhir tiap ayat adalah diantaranya; terdapat dalam surat al-Ikhlas, dan yang mempunyai kesamaan bunyi dan kesamaan l'rab pada tiap akhir ayatnya terdapat dalam surat an-Nas. Dari fenomena-fenomena tersebut mengundang para pemerhati, pengkaji, dan peminat bahasa (khususnya bahasa Arab) untuk mengkaji al-Qur'an. Salah satu fenomena yang bisa menarik peminat bahasa untuk mengkaji atau menela'ah al-Qur'an misalnya fenomena yang terdapat dalam tiap akhir ayat surat al-Ahzab; dimana dalam fawashil (kata terakhir dari sebuah kalimat) atau tiap-tiap akhir ayat surat al-Ahzab memiliki l'rab atau baris yang sama, selain keadaan baris atau l'rab padafawashi/ (akhir tiap ayat surat al-Ahzab) tersebut sama, terdapat juga pada sebagian tiap-tiap akhir ayatnya mempunyai kesamaan huruf atau bunyinya sama. Surat al-Ahzab memiliki ayat sebanyak 73 ayat; dan semua fawashilnya dalam keadaan mansub (terdiri dari isim-isim yang dibaca nasab) dan dari keadaan fawashil yang sama tersebut sangat dimungkinkan akan menibulkan sajak. Karena fenomena-fenomena tersebut, penulis tertarik untuk meniliti fawashil ayat dalam surat tersebut dengan menggunakan pendekatan studi ilmu nahwu dan balaghah. Setelah dilakukan telaah terhadap fawashil tersebut, ditemukan bahwa keadaan semua fawashil yang mansub tesebut sebagai; khabar kana, maful bih, maful muth/aq, tamyiz, mustasna, sifat, dan athaf Adapun sajak yang ditimbulkan atau yang terdapat dalam fashilah-fashilah tersebut adalah sajak al? Mutawazy dan sajak al-Mutharraf. Masing-masing dari fakta atau poin yang ditemukan dari fashilah-fashilah tersebut akan diberi keterangan atau analisis yang bersifat deskriptif. Analisis deskriptif tersebut tidak terlepas dari dua disiplin ilmu, yaitu; Nahwu dan Balaghah.} }