eprintid: 67639 rev_number: 18 eprint_status: archive userid: 12464 dir: disk0/00/06/76/39 datestamp: 2024-10-15 07:01:01 lastmod: 2024-10-15 07:07:48 status_changed: 2024-10-15 07:01:01 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Haris Wahyudi, NIM.: 04531569 title: I'JAZ AL-QUR'AN DITINJAU DARI ASPEK BAHASA (STUDI KOMPARATIF PERSPEKTIF PEMIKIRAN MUHAMMAD QURAISH SHIHAB DAN NASR HAMID ABU ZYAD) ispublished: pub subjects: 297.13 divisions: jur_tha full_text_status: restricted keywords: I'jaz Alqur;an, Aspek Bahasa, Muhammad Quraish Shihab note: Pembimbing: Prof. Dr. Muhammad, M.Ag. abstract: Setiap Nabi yang diutus olch Allah selalu dibekali mukjizat. Mukjizat ini selalu dikaitkan dengan perkembangan dan keahlian masyarakat yang dihadapi oleh tiap-tiap nabi. Pada hakikatnya, setiap mukjizat bersifat menantang, baik secara tegas atau tidak. Itulah sebabnya, jenis mukjizat yang diberikan kepada para nabi selalu disesuaikan dengan keahlian masyarakat yang di hadapinya dengan tujuan sebagai pukulan yang mematikan bagi masyarakat yang di tantang tersebut. Salah satu kemukjizatan al-Qur'an yang terkenal adalah keindahan bahasanya yang menakjubkan. Quraish Shihab mengemukakan tentang mukjizat, keistimewaan dan kelebihan al-Qur'an dari susunan gaya bahasa al-Qur'an tidak sama dengan gaya bahasa karya manusia yang dikenal masyarakat arab saat itu. Al-Qur'an tidaklah berbentuk syair, tidak pula berbentuk puisi. Tetapi penafsiran seperti ini masih dianggap belum mampu menjawab persoalan- persoalan bacaan dalam realitas kekinian untuk membaca teks-teks Islam khususnya Al-Qur'an. Sedangkan seorang pemikir kontemporer dari Mesir Nasr Hamid Abū Zayd mencoba merumuskan satu konsep penafsiran atau ta'wil yang obyektif dan ilmiah untuk pembacaan terhadap teks-teks Islam khususnya Ijaz Al-Qur'an. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif-analitis yaitu dengan mendeskripsikan latar belakang pemikiran dan konsep kemukjizatan Al-Qur'an dari aspek bahasa dalam buku "Mukjizat Al-Qur'an, Di Tinjau dari aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Gaib" kemudian menganalisisnya, setelah itu dikomparasikan dengan konsep Abü Zaid terhadap ijaz Al-Qur'an dalam prespektif bahasa dalam kitab Mathum al-Nass Dirasah fi "Ulum al- Qur'an. Menurut Abú Zaid, i'jaz bahasa al-Qur'an terdapat dalam keseluruhan isi, dan kandungan maknanya, tanpa memandang bentuk kalimat itu apakah haqiqi atau majazi. sedangkan Quraish Shihab justru hanya membatasi i'jaz bahasa al- Qur'an hanya pada aspek keindahan, ketelitian serta bentuk nada dan langgamnya yang bisa memuaskan hati dan akal orang awam serta ilmuwan. Perbedaan metodologi dan pendekatan dalam mengemukakan konsep i'jaz al-Qur'an keduanya akan menghasilkan sesuatu persamaan dan perbedaan yang sangat signifikan. Abú Zayd dengan hermeneutika baratnya dan kritik sastra mengganggap bahwa penafsiran yang ada dalam tradisi Islam sudah tidak mampu lagi menjawab persoalan dan tantangan kekinian, namun Quraish shihab mempunyai anggapan bahwa melalui metode Tematik yang lebih modern dalam penafsiran al-Qur'an akan mampu sekaligus menjawab tantangan dan problem masyarakat yang semakin kompleks. date: 2009-08-28 date_type: published pages: 160 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Haris Wahyudi, NIM.: 04531569 (2009) I'JAZ AL-QUR'AN DITINJAU DARI ASPEK BAHASA (STUDI KOMPARATIF PERSPEKTIF PEMIKIRAN MUHAMMAD QURAISH SHIHAB DAN NASR HAMID ABU ZYAD). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67639/11/04531569_BAB%20I_BAB%20PENUTUP%20dan%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67639/12/04531569_BAB%20II%20sampai%20BAB%20V.pdf