%0 Thesis %9 Skripsi %A Juindar Parawansa, NIM.: 20105030093 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2024 %F digilib:67717 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Tafsir, Nisyan, Semantik, Toshihiko Izutsu %P 88 %T MAKNA NISYAN DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67717/ %X Manusia adalah makhluk yang tidak terhindar dari pengalaman lupa. Kata insan yang sejatinya sering diungkapkan masyarakat berasal dari serapan bahasa Arab nasiya yang maknanya lupa, dan beruba bentuk menjadi insan yang memiliki arti manusia dalam al-Qur‟an. Tanpa disadari pemilihan katanya mengarah kepada manusia, namun bukan hanya sekadar kata tetapi dalam segala hal jiwa dan raganya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna kata nisyān dalam tafsir al-Qur‟an, makna kata nisyān dalam perspektif semantik al-Qur‟an Toshihiko Izutsu, dan relevansi makna kata nisyān perspektif Izutsu dengan konteks ruang lingkup kekinian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Data yang diperoleh adalah dengan mengumpulkan ayat-ayat yang mengandung kata nisyān. Analisis terhadap kata yang di teliti menggunakan beberapa tahap, diantaranya menemukan makna dasar, makna relasional, aspek sinkronik dan diakronik yang mana pada akhirnya memberikan pandangan dunia atau dikenal dengan istilah weltanschauung Al-Qur‟an dari kata nisyān itu sendiri. Hasil dari penelitian ini, dengan menggunakan tahap-tahap dari teori yang digunakan adalah nisyān dan derivasinya ditemukan sebanyak lima puluh satu kali dalam al-Qur‟an, adapun makna dasar dari kata nisyān adalah lupa. Sedangkan makna relasionalnya adalah syirik, rugi, dan kiamat. Makna sinkronik dan diakroniknya ditemukan adanya pergeseran makna, pada pra Quranik kata nisyān berarti pergi dan melupakan perasaan senang dan sedih, sedangkan pada Qur‟anik ia berarti lupa yang disengaja, seperti halnya upaya manusia untuk mengabaikan ayat-ayat Allah SWT dan lupa yang tidak disengaja seperti do‟a nabi kepada Allah SWT agar tidak dihukum ketika lupa dan melakukan kesalahan. Sehingga ditemukan makna weltanschauung dari nisyān ialah interference theory, proactive theory, melupakan dengan pergi jalan, lupa dengan menumpuknya informasi, dan melupakan akan perintah Allah SWT. %Z Pembimbing: Prof. Dr. Muhammad, M.Ag