@mastersthesis{digilib67746, month = {August}, title = {REPRESENTASI KELOMPOK SALAFI TERHADAP AL-QUR?AN DI MEDIA SOSIAL: ANALISA AKUN INSTAGRAM @KAJIANISLAM DAN @DAKWAH\_TAUHID TERHADAP AYAT-AYAT MODERAT}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20205031041 Mutaqin Alzamzami}, year = {2024}, note = {Pembimbing: Prof. Dr. Saifuddin Zuhri Qudsi, S.Th.I, M.A.}, keywords = {Encoding dan Decoding, Kelompok Salafi, Ayat Al-Qur?an}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67746/}, abstract = {Media sosial saat ini telah menjadi platform utama bagi kelompok Salafi untuk menyebarkan ajaran dan pandangan mereka kepada khalayak yang lebih luas. Penelitian ini meneliti bagaimana kelompok Salafi memproduksi dan mendekode pesan terkait ayat-ayat al-Qur?an, serta dampaknya terhadap pemahaman teologis dan sosial di masyarakat. Pesatnya kemajuan teknologi juga mengubah gaya hidup masyarakat, di mana mereka lebih cenderung memilih cara praktis dalam memahami al-Qur'an melalui media sosial. Pendekatan tekstual kelompok Salafi menarik bagi mereka yang mencari jawaban agama yang sederhana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif dan diwaktu yang bersamaan bersifat analisis-kritis menggunakan teori encoding dan decoding Stuart Hall. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi bagaimana kelompok Salafi memproduksi dan menyebarkan konten yang bersumberkan terhadap ayat-ayat al-Qur?an, serta bagaimana followers mereka menerima, menegosiasi, atau menolak pemaknaan tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari empat konten Instagram yang dipilih sebagai bahan kajian yang bersumber dari akun @kajianislam dan @dakwah\_tauhid yakni Pertama: seruan untuk menyebutkan ?Kafir? kepada selain beragama Islam, Kedua; ?mengajak bagi semua followers untuk berpikir dan menggunakan akal untuk meyakini bahwa ?semua agama tidak sama,? Ketiga: mengajak bagi semua followers untuk meyakini bahwa ?tahlilan, shalawatan, maulidan, haulan ? termasuk dalam kategori bid?ah dan dianggap telah mendustakan firman Allah, Keempat; Allah berada di atas. Didapati bahwa tidak semua khalayak berposisi sebagai dominant-hegemonic position (posisi dominan), didapati juga khalayak yang berposisi pada negotiated position (posisi negosiasi) dan oppositional position (posisi oposisi).} }