%0 Thesis %9 Masters %A Rofi’ Irhas Putratama, NIM.: 21205032039 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2024 %F digilib:67764 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Nilai Bakti, Analisis Semantik, Roland Barthes, Tafsir Al-Iklil, Tafsir Al-Ibriz, Mitos %P 122 %T ANALISIS SEMANTIK : PENCARIAN MITOS DALAM TAFSIR AL-IKLIL DAN AL-IBRIZ TERHADAP NILAI BAKTI ORANG TUA DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-ISRA[17]: 23-24 %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67764/ %X Rendahnya literasi pada pembacaan al-Qur’an membuat komunitas umat muslim kurang mengerti beberapa ayat prihal bakti terhadap kedua orang tua. Hal tersebut menjadikan efek domino dalam pola bermasyarakat, dengan salah satu efeknya adalah kedurhakaan sosok anak terhadap kedua orang tuanya. Penulis berusaha mengambil dari perspektif yang cukup unik dalam kajian ulumul Qur’an dan tafsir, yaitu dengan perspektif semantik. Penulis menggunakan pendekatan semantik salah satu tokoh barat dalam kajian ini, yaitu Roland Barthes. Roland Barthes merupakan sosok cendekiawan dalam bidang semantik yang mengikuti bahkan dikatakan menyempurnakan gagasan yang diusung oleh Ferdinand De Saussure (1857-1913) dengan mencetuskan teori semantika salah satunya adalah dengan merelasikan penanda (signifier) dan petanda (signified). Barthes menyebutkan bahwa sistem linguistik tahap pertama menghasilkan tanda denotatif, sedangkan tahap kedua, merupakan hasil dari sistem linguistik tahap pertama berupa tanda denotatif. Hal tersebut dijadikan menjadi penanda konotasi, Penanda konotasi tersebut kemudian dibenturkan dengan petanda konotasi berupa unsur sosial, politik maupun budaya masyarakat, sehingga hasil akhirnya berupa mitos. Penulis mengambil contoh salah satu tafsir lokal terkhusus bercorak kultural Jawa berupa kitab tafsir Al-Iklīl fi ma’ani al- tanzil yang ditulis oleh Misbah Musthofa (1994) dan kitab tafsir Al-Ibrīz li ma’rifati al-Qur’an al-‘aziz yang dikarang oleh Bisri Musthofa (1977). Alasan penulis mengambil contoh kedua tafsir tersebut adalah agar penelitian ini dapat diaplikasikan dengan menggunakan teori semantika Roland Barthes dalam mencari mitos yang terdapat dalam kedua tafsir tersebut. Penulis menemukan kata kunci berupa kata ‘iḥsān’ dalam Q.S. Al - Isra’[17]: 23-24 dengan analisis linguistik tahap pertama yaitu pencarian makna denotatif. Proses analisis linguistik tahap kedua adalah dengan menenukan mitos yang terkandung dalam Q.S. Al - Isra’[17]: 23-24 pada tafsir Al-Iklīl dan Al-Ibrīz. Kata kunci yang penulis temukan dalam Al-Ibrīz dan Al-Iklīl adalah ‘ambeciki’ dan ‘ambagusi’ yang memiliki arti budi luhur dan baik secara sifat dan sikap. Mitos yang didapat dari penelitian adalah kedua tafsir tersebut meresepsi makna denotatif yang terdapat dalam Q.S. Al - Isra’[17]: 23-24, kemudian menyampaikan ulang hasil dari resepsi tersebut ke dalam penafsiran. Pada akhirnya Masyarakat Jawa memahami penafsiran tentang berbakti kepada kedua orang tua dalam kedua tafsir tersebut dengan melestarikan budaya yang sebelumnya telah mereka kenal, seperti tradisi sungkeman dan tradisi nyadran. %Z Pembimbing: Dr. Muhammad Taufik, S.Ag., M.A.