%A NIM.: 22205031018 Nurul Aulia %O Pembimbing: Prof. Dr. Saifuddin Zuhri Qudsy, S.Th.I., M.A. %T RELASI AYAT KISAH NABI MUSA DALAM (Q.S. AL-BAQARAH [2]: 67-71) DENGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW (STUDI INTERTEKSTUALITAS ANGELIKA NEUWIRTH) %X Penelitian ini menggambarkan relasi ayat kisah Nabi Musa dalam (Q.S. Al-Baqarah [2]: 67-71) dengan dakwah Nabi Muhammad SAW. Surah tersebut terdapat tantangan dakwah untuk para-Nabi maupun Rasul pada masa yang berbeda. Namun, narasi dalam al-Qur’an memperlihatkan bahwa tantangan dari umat juga terjadi. Ketika surah Al-Baqarah turun, tantangan masyarakat kota Madinah terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW terlihat pula ketika Nabi Musa menghadapi umatnya. Meskipun masa yang berbeda, namun riset ini beragumen bahwa terdapat bukti paralelisme antara sikap pembangkangan umat Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Musa AS melalui perspektif intertekstualitas. Berdasarkan paparan tersebut bersumber dari Bible pada Perjanjian Lama yang menunjukkan dipakai sebagai justifikasi paralelisme. Pokok pembahasan pada penelitian ini bertujuan: Pertama, mengungkapkan para mufasir tentang karakter Banī Isra’īl terhadap Nabi Musa ketika menerima perintah penyembelihan sapi betina dalam (Q.S. Al-Baqarah [2]: 67-71)?, dan Kedua, bagaimana metode dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika menghadapi umat Yahudi-Nasrani?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan teori intertekstualitas Angelika Neuwirth untuk menganalisis relasi ayat kisah dakwah Nabi Musa dengan perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW. Penelitian ini merupakan penelitian library research dengan menggunakan metode pendekatan historis-filosofis (deskriptif-interpretatif). Sumber data kualitatif (primer-sekunder), literatur karya ilmiah seperti (artikel, skripsi, tesis, disertasi, tafsir, buku dan referensi yang berkaitan dengan tema penelitian. Melalui pembacaan pra-kanonisasi, yang mana al-Qur’an sendiri belum dihimpun menjadi mushaf seperti saat ini, kemudian peneliti menggunakan (analisis mikro) berupa pembacaan terhadap teks kitab suci umat terdahulu Perjanjian Lama, dan syari Arab jahiliyah. Selanjutnya pembacaan post-kanonisasi berupa pembacaan teks al-Qur’an yang sudah dibukukan menjadi mushaf seperti saat ini, sehingga peneliti menggunakan (analisis makro) melalui buku sejarah pra Islam, historisitas Arab jahiliyah, sirah nabawiyah, dan kitab tafsir era klasik hingga kontemporer. Hasil analisis penelitian menunjukkan relasi intertekstualitas pada narasi karakter pembangkangan umat kepada Nabi Muhammad SAW dan Nabi Musa AS sehingga merupakan bentuk dari paralelisme. Penggunaan parelelisme Angelika menunjukkan penyusunan makna yang menghubungkan narasi antar teks dan konteks dalam Bible dengan al-Qur’an. Seperti di Perjanjian Lama Bilangan pasal 19 ayat 2 menarasikan kata (sapi betina merah), kemudian kata (penentangan) di narasikan dalam Perjanjian Lama Ulangan pasal 9 ayat 24. Namun, dalam (Al-Baqarah ayat 67-71) kata (penentangan) dimaknai (pembangkangan), meski bentuk kata berbeda namun maknanya serupa. Narasi pembangkangan umat dalam kitab suci menunjukkan aspek janji Allah berupa pertolongan serta perdamaian di antara umat Muslim dan Non-Muslim. Demikian, kuatnya narasi tantangan kaum terhadap Nabi tidak dapat melampaui pertolongan Tuhan kepada para Nabi. %K Ayat Kisah, Nabi Musa, Dakwah, Intertekstualitas %D 2024 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib67788