@mastersthesis{digilib67804, month = {August}, title = {INKONSISTENSI PENAFSIRAN NASIR MAKARIM SYIRAZI TERHADAP SIKAP TAKLID DAN FANATISME MAZHAB DALAM TAFSIR AL-AMTSAL FI TAFSIR KITABILLAH AL-MUNZAL PADA AYAT-AYAT IMAMAH}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 22205031050 Recha Tamara Putri}, year = {2024}, note = {Pembimbing: Prof. Dr. Muhammad M. Ag.}, keywords = {Tafsir Al-Amt{\d s}al Fi Tafsir Kitabillah Al-Munzal , Nasir Makarim Syirazi, Imamah, Taklid, Fanatisme Mazhab}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67804/}, abstract = {Makarim Sy{\=i}razi merupakan ulama serta marja? taklid terkemuka Syi?ah menjelaskan pada penafsirannya QS. al-Baqarah ayat 170-171 bahwa beliau menolak dengan tegas sikap taklid dan fanatisme mazhab. Tentu ini suatu hal yang bertolak belakang dengan kebiasaan penganut Syi?ah lainnya yang dikenal sangat taklid dan fanatik terhadap mazhabnya. {\d T}aba{\d t}abai, salah satu penganut Syi?ah, memiliki karya tafsir, di mana penafsirannya sangat kental dengan doktrin Syi?ah. Disini dapat dibuktikan kesubjektivitasannya sebagai penganut Syi?ah dalam menafsirkan suatu ayat hal ini disebabkan keterpengaruhan beliau terhadap ideologi Syi?ah yang dianutnya. Disini peneliti ingin menelaah keinkonsistenan Makarim Sy{\=i}razi sebagai salah satu penganut dan pemimpin Syi?ah dalam menafsirkan ayatayat imamah ini. Ada tiga permasalahan pokok dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana penafsiran Makarim Sy{\=i}razi terhadap ayat-ayat imamah. Kedua, bagaimana inkonsistensi penafsiran Makarim Sy{\=i}razi tentang sikap taklid dan fanatisme mazhab pada ayat imamah. Ketiga, bagaimana problematika imamah dalam konteks keindonesiaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian librar research. Dalam menganalisa data peneliti melakukan tahapan berdasarkan metode pengaplikasian tematik progresif yang terdapat tiga langkah utama. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ayat-ayat imamah, kitab tafsir al-Amt{\.s}al F{\=i} Kitabillah al-Munzal, artikel, tesis serta buku-buku yang relevan dengan pembahasan. Dalam pengumpulannya menggunakan cara dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, Menurut pandangan Makarim Sy{\=i}razi imamah diartikan sebagai suatu kedudukan atau yang tinggi bahkan melampaui kedudukan Nabi dan Rasul. Kedua, Fokus Makarim Sy{\=i}razi terhadap persoalan kedudukan imamah yang tinggi bahkan melebihi kedudukan Nabi dan Rasul, serta mengaitkan penafsiran ayat-ayat diatas sebagai dalil tentang kedudukan imamah yang diberikan kepada Sayyidina ?Ali dan para imam ma?{\d s}{\=u}m yang 12. Maka dapat dinyatakan bahwa ungkapan Makarim Sy{\=i}razi tentang penafsiran QS. Al-Baqarah ayat 170-171 yang menolak sikap dan melarang taklid dan fanatisme mazhab sekadar ungkapan dan larangan saja, tanpa adanya pengamalan dan penerapannnya. Sebab beliau sendiri masih saja bersikap taklid dan fanatik terhadap mazhab beliau. Tentunya Makarim Sy{\=i}razi jelas inkosistensi dan terkesan tidak objektif dalam menafsirkan suatu ayat. Ketiga, Konsep imamah dibawa ke dalam konteks keindonesiaan tentu tidaknya sejalan. Sebab konsep imamah ini hanya dapat diterapkan dikalangan Syi?ah seperti halnya di negara Iran yang mayoritas penduduknya penganut paham Syi?ah Sedangkan di Indonesia mayoritas penduduknya penganut paham Sunni dan sistem pemerintahan demokrasi yang jelas memiliki teologi dan pemahaman tentang konsep imamah yang berbeda dengan Syi?ah.} }