%0 Thesis %9 Masters %A Tri Ulva Chandra, NIM.: 22205031062 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2024 %F digilib:67807 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Resiliensi Mental, Kisah Maryam, Tafsir Maqasidi %P 141 %T RESILIENSI MENTAL DALAM KISAH MARYAM (STUDI ANALISIS PENDEKATAN TAFSIR MAQASIDI) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67807/ %X Kesehatan mental menjadi trending isu nomor satu di dunia saat ini, seiring dengan banyaknya kasus kriminal yang dipicu masalah mental yang buruk. Kendati setiap manusia mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya, tidak semuanya bisa melewatinya dengan baik. Sementara itu dalam al-Quran terdapat kisah Maryam yang menggambarkan resiliensi dalam menghadapi permasalahan. Kisah ini menggambarkan bagaimana perjalanan hidup Maryam yang mampu melewati serangkaian kesulitan dalam hidupnya. Oleh karena itu, akan dijawab pertanyaan penelitian meliputi: Apa bentuk resiliensi dari kisah Maryam? Bagaimana Aspek maqa>s}id dari kisah Maryam? dan Bagaimana signifikansi Resiliensi dalam kisah Maryam di era kontemporer? Penelitian ini terfokus pada ayat yang menceritakan perjalanan hidup Maryam sejak dari dalam kandungan hingga menjadi ibu seorang Nabi. Topik kajian ini dielaborasi menggunakan pendekatan tafsir maqa>s}idi Abdul Mustaqim, sebuah pendekatan tafsir yang mengupayakan pencarian atas maqa>s}id dari ayatayat al-Quran dengan merumuskan dimensi maqa>s}id, nilai-nilai-nilai maqa>s}idi, dan menentukan was}ilah dan gayah dari ayat yang diteliti. Penelitian ini menghasilkan tiga kesimpulan: Pertama, ditemukan lima bentuk resiliensi dari kisah Maryam yaitu; melakukan uzlah, berhati-hati bertemu orang asing dan menyaring informasi darinya, menghindar dari keramaian, adanya dukungan dari orang terdekat, dan melakukan puasa bicara. Kedua, kisah Maryam dalam al-Quran selain memberikan pesan ketauhidan juga mengindikasikan pentingnya untuk memiliki resiliensi dengan memperhatikan faktor-faktor dan strategi dalam menghadapi persoalan. Kisah ini memuat aspek-aspek fundamental dalam kehidupan seperti, h}ifz} ad-di>n, h}ifz} an-nafs, h}ifz} an-nasl, h}ifz} al-ma>l, h}ifz} al- ‘aql, dan h}ifz} al-bi’ah. Selain itu terdapat tiga nilai-nilai maqa>s}id yang tercakup dalam kisah ini yaitu; ‘Adalah, Musawah, Insaniyah. Ketiga, konsep resiliensi yang dirumuskan dari kisah maryam mencakup faktor-faktor yang membentuk resiliensi yaitu; Faktor Biologis, Didikan yang baik, lingkungan sosial, dan pengalaman spiritual. Kemduian strategi/prinsip yang bisa diterapkan untuk memperoleh resilensi mental antara lain; Membangun koneksi, membangun pola pikir dan menanamkan semangat religius, menjaga kesehatan fisik dan psikis, dan memiliki problem solving yang baik. Konsep resiliensi Maryam ini bisa di terapkan di era moderen, yang dimulai dari kesadaran pribadi dan didukung oleh lingkungan sekitar serta adanya peran pemerintah yang berwenang. Resiliensi bisa di miliki oleh siapapun dan bisa diwujudkan melalui peran semua elemen, dan wanita memainkan peran penting dalam pembentukan resiliensi mental %Z Pembimbing: Prof. Dr. Muhammad, M.Ag.