eprintid: 67814 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/06/78/14 datestamp: 2024-10-11 07:47:42 lastmod: 2024-10-11 07:47:42 status_changed: 2024-10-11 07:47:42 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: Muhamad Rouf Didi Sutriadi, NIM.: 22205031064 title: PENAFSIRAN Q. S AL-BAQARAH [2] : 262-263 (STUDI ANALISIS MA’NA CUM-MAGHZA) ispublished: pub subjects: 297.1226 divisions: pr_iat_s2 full_text_status: restricted keywords: Q.S Al-Baqarah [2]: 262-263, Ma’na Cum-Maghza, Konteks Indonesia note: Pembimbing: Prof. Dr.Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A. abstract: Terdapat stereotip di masyarakat, dimana sedekah dalam bentuk fisik atau bisa dipersempit lagi uang, itu lebih dihargai dan diapresiasi dibandingkan dengan sedekah yang tanpa menggunakan harta benda. Misalnya seseorang yang memberikan bantuan berupa uang untuk pembangunan masjid, jalan dan lain-lainnya, akan jauh lebih dihormati dibandingkan dengan seseorang yang hanya menasihati untuk berbuat baik kepada orang lain. Padahal pada titik tertentu sedekah dalam bentuk non-materi ( qaulun ma’ruf) itu bisa lebih baik dari sedekah yang berbentuk benda fisik, sebagaimana dalam Q.S Al-Baqarah 262-263. Di satu sisi dalam konteks Indonesia, pemaknaan atas kata qaulun ma’ruf masih terkesan kabur dan kurang jelas. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji ulang Q.S Al- Al-Baqarah 262-263 menggunkan pendekatan ma’na cum-maghza dan mengimplementasikan hasil penafsiran dari ayat tersebut dengan kondisi saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analitik. Pengumpulan datanya bersifat kepustakaan (library research) yaitu mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tema penelitian yang bersumber dari data-data primer berupa QS. Al-Baqarah [2]: 262-263 dan sumber sekunder berupa kitab-kitab tafsir klasik, pertengahan, modern dan buku-buku yang lain yang memiliki relevansi dengan objek penelitian ini. Dari hasil analisis penulis, Q.S Al-Baqarah [2]: 262-263 Secara aspek mikro berkenaaan dengan kedermawanan Utsman bin ‘Affan dan Abdurrahman bin ‘Auf, sedangkan secara aspek makro, ayat tersebut merupakan respon atas budaya plutokrasi yang menimbulkan pandangan masyarakat yang sangat mengagung-agungkan harta benda. Adapun signifikansi fenomenal historis/al-maghza at-tarikhi : 1 ) Larangan menyebutkan sedekah yang telah diberikan 2) Kesetaraan antara sesama manusia yang mengantarkan pada signifikansi fenomenal dinamis/ al-maghza al-mutah}}arrik berupa penentangan atas budaya materialisme yang memandang segala sesuatu dari harta benda/materi 3 ) Menjaga tradisi-tradisi yang baik yang menghantarkan pada nilai signifikansi fenomenal dinamis/al-maghza al-mutah}}arrik berupa mengukuhkan atas metode dakwah kultural di Indonesia, dengan melalui metode komunikasi qaulun ma’ruf yaitu proses penyampaian ajaran Islam yang memperhatikan akan tiga aspek, yaitu aspek dogmatis, aspek logis dan aspek antropologis. date: 2024-08-20 date_type: published pages: 160 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: masters thesis_name: other citation: Muhamad Rouf Didi Sutriadi, NIM.: 22205031064 (2024) PENAFSIRAN Q. S AL-BAQARAH [2] : 262-263 (STUDI ANALISIS MA’NA CUM-MAGHZA). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67814/1/22205031064_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67814/2/22205031064_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf