TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Nurun Najwah, M.Ag. ID - digilib67823 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67823/ A1 - Istiqomah, NIM.: 07530077 Y1 - 2011/05/02/ N2 - Perbincangan ayat-ayat kauniyah dalam hal ini adalah ayat-ayat tentang Sab'a Samawat selalu melahirkan perdebatan yang tidak kunjung usai oleh para ahli tafsir maupun para ilmuan. Ada yang memaknai Sab'a Samawat dengan tujuh lapis langit yang tersusun secara bertingkat-tingkat, sementara sebagian yang lain memaknai Sab'a Samawat dengan planet-planet yang mengitari tata surya (selain bumi). Berangkat dari perbedaan pendapat tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji pemikiran al-Alusi tentang Sab'a Samawat. Dalam kitab tafsirnya al-Alusi berusaha mendiskusikan kembali ayat-ayat al-Quran dengan keajaiban alam, mencari makna kauniyah atau ilmu kealaman yang belum pasti dalam al-Qur'an, bahkan ia menyusun pembahasan-pembahasannya dengan mengkompromikan pemikiran Islam dengan kemajuan studi ilmu fisika dan ilmu- ilmu lainnya. Rumusan masalah yang penulis kemukakan dalam skripsi ini yaitu; Bagaimana makna Sab'a Samawat menurut penafsiran al-Alusi? Bagaimana bentuk dan corak penafsiran al-Alusi? Kemudian bagaimana pengaruh sufisme al- Alusi serta dimensi kesejarahan terhadap penafsirannya tentang Sab'a Samawa??. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research), yakni penelitian yang dilakukan dengan menelash bahan-bahan pustaka baik berupa buku, ensiklopedi, hadis, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan topik yang dikaji. Sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah kitab tafsir Ruh al-Ma'ani fi Tafsir al-Qur'an al-Azim wal-Sab'i al-Masani. Sedangkan sumber sekunder yang digunakan merujuk kepada buku-buku yang berkaitan dengan al-Alusi, yaitu buku-buku yang membahas mengenai Sab'a Samawat dan sumber-sumber lain yang terkait dengan penelitian ini. Agar penelitian ini mendapatkan sudut pandang yang komprehensif, maka peneliti menggunakan metode deskriptif analisis Makna Sab'a Samawat menurut al-Alusi adalah bahwa langit itu terdapat tujuh lapis yang bertingkat-tingkat. Masing-masing lapisannya terdapat jarak yang sangat luas yaitu mencapai 500 tahun, dan di setiap tingkatannya terdapat makhluk hidup di dalamnya. Tujuh lapis langit layaknya bangunan kubah besar yang kokoh dan melingkar. Penafsiran al-Alusi bercorak tafsir bil rayi al- Mahmud (tafsir berdasar ijtihad yang terpuji) dengan metode tahlili (analisis). Kemudian sumber-sumber atau masadir penafsiran yang dipakai al-Alusi ialah berusaha memadukan sumber ma'Isūr (riwayat) dan al-ra'yi (ijtihad). Dalam penafsirannya, al-Alusi tidak terpengaruh oleh karakter mistis walaupun beliau termasuk dalam kategori ulama sufi. Meskipun ada, mungkin porsinya sangat relatif sedikit. Semua penafsirannya selalu berdasarkan kepada dalil-dalil qath'i disertai dengan keterangan kesahihan periwayatan dari sumber-sumber ilmiah yang valid PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Nabi Nuh KW - Kisah Nabi KW - Semiologi Roland Barthes M1 - skripsi TI - KISAH NUH (APLIKASI SEMIOLOGI ROLAND BARTHES DALAM AL-QUR'AN) AV - restricted EP - 166 ER -