@mastersthesis{digilib67835, month = {August}, title = {GENEALOGI GAGASAN QIRA?AH MUBADALAH FAQIHUDDIN ABDUL KODIR}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 22205035006 Widia Duwi Putri}, year = {2024}, note = {Pembimbing: Prof. Dr. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum., M.A.}, keywords = {Genealogi, Hermeneutika, Qira'ah Mubadalah, Pemikiran Faqihuddin}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67835/}, abstract = {Beberapa kalangan menyebutkan bahwa gagasan Qir{\=a}?ah Mub{\=a}dalah Faqihuddin Abdul Kodir, adalah cara pandang baru untuk memahami teks Al-Qur?an yang berkaitan dengan gender. Namun, dalam diskursus teoritis, Qir{\=a}?ah Mub{\=a}dalah merupakan pendekatan yang sejalan dengan hermeneutis. Sementara, bentuk hermeneutis sendiri telah banyak digunakan berbagai kalangan sebagai metode interpretasi teks, termasuk teks-teks yang berkaitan dengan gender. Oleh karena itu, untuk kajian lebih lanjut, penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga rumusan masalah, yaitu: a) Bagaimana bentuk hermeneutik dalam gagasan Qir{\=a}?ah Mub{\=a}dalah Faqihuddin Abdul Kodir. b) Bagaimana relasi pengetahuan dalam gagasan Qir{\=a}?ah Mub{\=a}dalah Faqihuddin Abdul Kodir. c) Apa saja aspek kebaruan dalam gagasan Qir{\=a}?ah Mub{\=a}dalah Faqihuddin Abdul Kodir. Penelitian ini merupakan penelitian bersifat kualitatif dengan metode studi pustaka. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu sumber primer berupa buku Qir{\=a}?ah Mub{\=a}dalah dan sumber sekunder dari berbagai literasi lain yang berkaitan. Penelitian ini menemukan bahwa bentuk hermeneutik dalam gagasan Qir{\=a}?ah Mub{\=a}dalah Faqihuddin yang terepresentasi melalui basis tauhid, prinsip al-Mabadi, al-Qawaid dan al-Juziyat dalam teks al-Qur?an, konteks historis dan konteks kekinian penafsiran, serta aspek bahasa. Maka gagasan Qir{\=a}?ah Mub{\=a}dalah didominasi oleh hermenutika Fazlur Rahman. Oleh karena itu, model hermeneutika dalam gagasan Qir{\=a}?ah Mub{\=a}dalah adalah quasi objektivis produktif yang berpendapat bahwa sebuah teks harus dipahami seara objektif namun dengan makna produktif yang menyesuaikan konteks kekinian. Model penafsiran dalam Gagasan Qir{\=a}?ah Mub{\=a}dalah berimplikasi pada produk-produk tafsirnya. Produk-produk tafsir tersebut didominasi oleh pengetahuan hermeneutika, seperti logika fleksibilitas hukum Islam, penafsiran kontekstual, penafsiran berbasis keadilan dan kesetaraan, dominasi norma egalitarian humanis, norma resiprokal kerja sama, serta marginalisasi tafsir klasik patriarki, ulama Fikih diskriminatif, dan pendekatan tekstual anatomik. Dominasi dan marginalisasi dalam gagasan Qir{\=a}?ah Mub{\=a}dalah dikuasai berbagai pengetahuan hermenutika seperti hermeneutika Amina Wadud, Farid Esack dan puncaknya sampai kepada hermeneutika Fazlur Rahman. Dominasi dan marginalisasi tersebut seluruhnya berkelindan saling mendukung dan menguatkan paradigma Faqihuddin dalam gagasan Qir{\=a}?ah Mub{\=a}dalahnya. Gagasan Qir{\=a}?ah Mub{\=a}dalah Faqihuddin juga memiliki kebaruan, yaitu penggunaan terminologi ?Mubadalah?.} }