@phdthesis{digilib6785, month = {April}, title = {TRADISI MALEM JEMUAH PAHINGAN DI DESA MENGGORO KECAMATAN TEMBARAK KABUPATEN TEMANGGUNG }, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM.07120018 AYU WULANDARI RAHMAWATI}, year = {2012}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6785/}, abstract = {Menggoro adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Desa ini menjadi salah satu daya tarik wisata religi, karena setiap Malam Jum?at Pahing digelar tradisi Malem Jemuah Pahingan yang terpusat di Masjid Jami? Menggoro. Pengunjung yang datang tidak hanya dari daerah Temanggung saja tetapi dari berbagai daerah. Acara intinya adalah mujahadah, baik secara perorangan maupun kelompok, dan dilakukan oleh pengunjung yang berminat. Selain Mujahadah, dalam kegiatan Malem Jemuah Pahingan juga digelar pasar malam. Dalam pasar malam ini dijual berbagai macam makanan jajanan pasar (apem, cucur, ketupat, brongkos kikil), mainan anak-anak, dan pakaian. Keunikan dari tradisi Malem Jemuah Pahingan yaitu adanya kembang boreh. Boreh berasal dari bahasa Jawa yang mempunyai arti dibubuhi atau dioleskan. Isi dari kembang boreh adalah enjet (kapur sirih) yang dicampur dengan pewarna makanan kuning dan dibubuhi bunga mawar. Fungsinya adalah sebagai penolak bala. Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori Fungsionalisme yang dapat diartikan sebagai eksistensi upacara keagamaan dalam kaitannya dengan kerekatan sosial. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Sosiologis yaitu pendekatan yang mengungkapkan hubungan golongan sosial,interaksi sosial, perilaku masyarakat dan perkembangan masyarakat. Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Studi ini menghasilkan temuan, yaitu 1) Tradisi Malem Jemuah Pahingan sudah ada sejak abad ke 16, pokok kegiatan adalah mujahadah dilakukan secara perseorangan atau per-kelompok secara bergantian sesuai dengan urutan kehadiran. 2) Tradisi Malam Jemuah Pahingan sarat dengan simbol-simbol dan di dalamnya terdapat unsur kepercayaan lama (pra Islam) yaitu animisme dan dinamisme. 3) Tradisi Malam Jemuah Pahingan memiliki makna tersendiri bagi masyarakat pendukungnya. Hal tersebut terungkap dalam fungsi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga tradisi tersebut masih lestari hingga kini.} }