TY - THES N1 - Pembimbing: Drs. Muhammad Yusup, M.S.I. ID - digilib67856 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67856/ A1 - Nabila, NIM.: 20105030068 Y1 - 2024/06/06/ N2 - Adanya ragam penafsiran disebabkan oleh latar belakang kehidupan sang mufassir yang meliputi faktor internal berupa penguasaan atas beberapa disiplin ilmu pengetahuan dan faktor eksternal berupa keadaan di luar diri mufassir. Hal tersebut juga dialami oleh Mahmud Yunus, seorang pelopor penulisan baru tafsir di Indonesia. Pemikiran modernnya ia tuangkan dalam karya tafsirnya, termasuk topik peran publik perempuan. Ayat yang relevan dengan topik ini telah ditafsirkan oleh ulama-ulama terdahulu dan mengalami perkembangan. Dalam melakukan penafsiran, para mufassir mengkaji penafsiran terdahulu, kemudian mengembangkan atau menyesuaikan penafsiran tersebut sesuai dengan zaman dan pemahaman mereka sendiri, sehingga tercipta produk penafsiran baru. Demikian pula Mahmud Yunus, penafsirannya tidak lepas dari penafsiran terdahulu, terutama pemikiran dan penafsiran Muhammad Abduh dan Rasyid Rida. Selain konteks makro dan mikro dari ayat, perlu dipahami juga bagaimana latar belakang Mahmud Yunus, meliputi profil, kehidupan sosial budaya, jejak intelektual, serta pengaruh guru-gurunya. Selain itu, latar belakang Tafs?r Qur??n Kar?m yang meliputi bagaimana sistematika, metode penafsiran, serta sumber-sumber tafsir juga perlu untuk dipahami. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yaitu penelitian yang memiliki karakteristik sebagai library research. Sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitis, menggunakan kitab Tafs?r Qur??n Kar?m karya Mahmud Yunus sebagai sumber primer dan literatur-literatur ilmiah sebagai sumber sekunder. Teori yang akan digunakan adalah teori hermeneutika Hans-Georg Gadamer, yaitu teori fusion of horizon. Teori ini menjelaskan bahwa obyektivitas teks dan subyektivitas penafsir melebur dan menghasilkan sebuah pemahaman dari teks tersebut. Dari uraian di atas, tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana penafsiran Mahmud Yunus terhadap peran publik perempuan dan menjelaskan bagaimana konteks yang mempengaruhi penafsirannya. Dilihat dari penafsirannya, Mahmud Yunus memperbolehkan bahkan memotivasi perempuan untuk aktif di ruang publik. Islam mengakui hak perempuan untuk menjalankan perannya di luar rumah. Di dalam ruang publik, peran perempuan tidak hanya untuk kegiatan ekonomi, tetapi juga sebagai media aktualisasi diri. Penafsirannya tersebut dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya Minangkabau dengan adatnya yang menempatkan perempuan pada posisi sentral di masyarakat. Jejak intelektual serta ide pembaharuan Muhammad Abduh dan Rasyid Rida turut serta menyumbangkan pengaruh yang besar terhadap pemikiran Mahmud Yunus. Gagasan pembebasan perempuan di Mesir oleh Qasim Amin secara tidak langsung juga mempengaruhi pemikiran Mahmud Yunus yang pada saat itu sedang mengenyam pendidikan di Al-Azhar. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Mahmud Yunus; peran publik perempuan; Hermeneutika Hans-Georg Gadamer M1 - skripsi TI - PERAN PUBLIK PEREMPUAN MENURUT MAHMUD YUNUS DALAM TAFSIR QUR?AN KARIM AV - restricted EP - 134 ER -