TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Mahbub Ghozali ID - digilib67898 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67898/ A1 - Lianfin Safira Aulia, NIM.: 20205031030 Y1 - 2024/08/13/ N2 - Al-Qur?an yang selama ini mengandung konsep ideal dalam pengasuhan memuat narasi larangan yang tidak dianjurkan dalam ilmu pengasuhan modern. Teori psikologi mengatakan bahwa orang tua tidak dianjurkan untuk menggunakan kalimat larangan yang bermuatan kata ?jangan? atau ?tidak boleh? pada anak, karena dinilai dapat memberi pengaruh negatif pada tumbuh kembang anak. Dalam Al-Qur?an terdapat kisah berisi dialog Luqm?n Al-Hak?m, seorang bijak dan role model dalam konsep parenting Al-Qur?an dan Nabi Nuh, seorang Nabi bergelar ululazmi dan putranya menggunakan narasi larangan yang notabene tidak dianjurkan dalam konsep parenting modern. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menemukan worldview larangan surah Luqm?n :13 dan H?d :42, menemukan pemaknaan narasi larangan dalam surah Luqm?n :13 dan H?d :42 untuk konteks parenting, dan menemukan maqsad ayat dari surah Luqm?n :13 dan H?d :42. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian didasarkan pada analisis data-data yang ada untuk kemudian dihasilkan teori dari data tersebut. Adapun berdasarkan data-data yang diteliti, termasuk dalam studi kepustakaan, yaitu penelitian dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Objek yang diteliti adalah surah Luqm?n :13 dan H?d :42 yang memuat narasi larangan dalam dialog dua ayah teladan (Luqm?n Al-Hak?m dan Nabi N?h) dan anak mereka. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan tafsir maq?sid?. Tafsir maq?sid? secara sederhana dapat diartikan sebagai model pendekatan penafsiran Al-Qur?an yang memberikan penekanan (aksentuasi) terhadap dimensi maq?s?id Al-Qur?an dan maq?sid asy-syari?ah. Hasil penelitian yang dapat ditemukan penulis di antaranya: pertama, narasi larangan yang digunakan dalam surah Luqm?n :13 dan H?d :42 adalah makna asli larangan. Di mana dalam kaidah bahasa Arab, sigat larangan dapat memiliki maksud dan tujuan yang beragam. Kedua, Konsep dialog dengan narasi larangan yang tersebut dalam surah Luqm?n :13 dan H?d :42 sesuai untuk diterapkan dalam pengasuhan. Dengan catatan, sebelum menyampaikan dialog bermuatan narasi larangan orang tua dianjurkan memanggil anaknya dengan panggilan kesayangan untuk membangun suasana kedekatan antara orang tua dan anak. Narasi larangan juga hendaknya disampaikan dengan kelemah lembutan, supaya anak tidak terbebani dan merasa terintimidasi, seperti jika disampaikan dengan intonasi yang lebih tinggi. Selain itu, alasan dari pelarangan juga harus jelas alasannya, supaya anak tidak penasaran dan jusru melakukan hal yang dilarang tersebut. Narasi larangan ini sangat sesuai jika digunakan saat orang tua menanamkan nilai akidah pada anak mereka. Ketiga, narasi larangan dalam konsep parenting Al-Qur?an ini memiliki maqsad atau tujuan yang menjadi ghayah dari tafs?r maqasid, yaitu hifz an-nafs dan hifz ad-d?n. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - narasi larangan; parenting; maqasid al-?yah M1 - masters TI - REAKTUALISASI NARASI LARANGAN DALAM KONSEP PARENTING AL-QUR?AN AV - restricted EP - 95 ER -