eprintid: 67902 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 12243 dir: disk0/00/06/79/02 datestamp: 2024-10-16 07:02:52 lastmod: 2024-10-16 07:04:22 status_changed: 2024-10-16 07:02:52 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id creators_name: Robi’ah, NIM.: 99112366 title: MAFHUM AL TILAWAH WA AL QIRA'AH WA MUSHABAQATIHUMA FI AL QUR'AN AL KARIM (Dirasah Tahliliyyah Dalaliyyah) ispublished: pub subjects: 492.7 divisions: jur_bsa full_text_status: restricted keywords: tilawah; qiro'ah; kemerosotan peradaban (jahiliyah) note: Pembimbing: Habib, S.Ag., M.Ag abstract: Makna dalam Alqur'an yang terkandung dalam ayat-ayatnya mengungkapkan sisi kemukjizatan tersendiri, setiap lafaz mencerminkan kekayaan gagasan dan pesan-pesan yang membawa makna sangat mendalam bagi pembacanya. Setiap kata dalam Alqur'an mempunyai sisi-sisi makna yang tak dapat digantikan posisinya dengan kata lain walaupun mempunyai kedekatan makna pada setiap kalimat. Tilawah dan qiro'ah, dua kata dari beribu-ribu kata dalam Alqur'an adalah bukti nyata keragaman dan kekhasan makna yang dikandung Alqur'an, mampu mengungkap sebuah gagasan tersendiri yang telah terkonsep dalam satu kesatuan ayat-ayat Alqur'an. Iqro', kata pertama yang disebut dalam wahyu Alqur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dalam kekhusu'an khalwatnya. Bacalah, bacalah! terulang dua kali dalam wahyu pertarna, suatu hal yang jauh dari dugaan ditengah kondisi saat itu yang dalam kemerosotan peradaban (jahiliyah) sedang Nabi sendiri pun dikenal sebagai Ummy. Membaca, kata yang disebut pertarna kali sebagai perintah tegas untuk membaca adalah suatu yang sangat urgen ada dalam setiap masyarakat. Gagasan dan pesan itulah yang mendorong tilawah dan qiro'ah diteliti disini, sebagai dua kata yang mengandung makna membaca, yang tersebar dalam banyak ayat-ayat Alqur'an. Tilawah yang berasal dari kata talaa- yatluu­tuluwwan, awalnya berarti mengikuti. Sedang qiro'ah dari qara'a -yaqrau­qiraatan, artinya mengandung/ mengumpulkan. Namun pada perkembangannya keduanya adalah sama-sama membaca. Lalu dalam Alqur'an sendiri kata tersebut banyak diungkap, tilawah dan musytaqoq-mustaqoqnya mempunyai makna yang lebih mendalam, membacanya lebih pada tadabur ayat-ayat alqur'an, memahaminya, mendalami dan mengamalkan dalam kehidupan nyata. Sedang qiro'ah menjadi lebih umum, membacanya tidak lebih dari sekedar ritual umat islam terhadap kitab sucinya dan qiro'ah mencakup obyeknya yang luas baik alqur'an ataupun teks-teks selain alqur'an, baik yang tertulis atau tidak, dan mencakup alam semesta, tanda-tanda dan lain-lain. Inilah persoalan semantic. date: 2004-07-14 date_type: published pages: 91 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Robi’ah, NIM.: 99112366 (2004) MAFHUM AL TILAWAH WA AL QIRA'AH WA MUSHABAQATIHUMA FI AL QUR'AN AL KARIM (Dirasah Tahliliyyah Dalaliyyah). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67902/1/99112366_BAB%20I_BAB%20PENUTUP%20dan%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67902/2/99112366_BAB%20II%20sampai%20BAB%20III.pdf