TY - THES N1 - Pembimbing: Prof. Dr.Phil. Sahiron, M.A. ID - digilib67941 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67941/ A1 - Jamaludin Hadi Kusuma, NIM.: 17105030100 Y1 - 2024/08/20/ N2 - Penelitian ini berfokus pada analisis penafsiran al-?abari terhadap ayat-ayat al-Qur?an yang mengandung kata tahrif, dengan tujuan untuk memahami pandangan al-?abari mengenai pemalsuan suci pra-Qur?an dan mengeksplorasi perbedaan antara pemahamannya dan laporan hadis yang dikutipnya. Latar belakang penelitian ini menggarisbawahi bahwa pembacaan tahrif menurut sudut pandang tradisi Islam sering berfokus pada serangkaian tindkan untuk mengubah kitab suci, sementara beberapa ayat menunjukkan bahwa tahrif memiliki konteks kasuistik. Lebih jauh, ayat-ayat yang positif terhadap kitab suci sebelumnya lebih banyak, yang memunculkan pertanyaan mengenai polemik al-Qur?an terhadap kitab atau umat sebelumnya, dan perlunya membaca ayat-ayat tersebut dalam konteks penafsiran pada periode awal Islam. Pelacakan pada sumber-sumber tradisi awal ini penting untuk menemukan pemahaman tentang bagaimana teks-teks tertentu diterima oleh komunitas tertentu di zaman tertentu, tradisi apa yang beredar ketika itu, dan bagaimana gagasan-gagasan tertentu bisa menonjol dibanding yang lain. Penelitian ini menggunakan teori hermeneutika Gadamer untuk menganalisis bagaimana horizon pemikiran al-?abari berinteraksi dengan horizon teks al-Qur?an dan Hadis. Empat ayat yang membahas ta?r?f, yaitu QS 2:75, QS 4:46, QS 4:13, dan QS 5:41, diperiksa dalam Tafsir al-?abari. Empat ayat ini dipilih karena mengandung detail yang lebih mendalam, terutama karena ayat-ayat tersebut menonjol dalam daftar yang disusun oleh para ahli polemik Muslim serta dalam doktrin populer Muslim mengenai korupsi kitab suci. Dengan menelaah penafsiran ?abar? secara mendalam, pemahaman mengenai makna ta?r?f dan kontribusi pandangan ?abar? terhadap pemahaman awal abad Islam mengenai distorsi kitab suci oleh Ahli Kitab dapat diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-?abari secara konsiten, dalam empat ayat yang dianalisis, menekankan penyelewengan makna (ta?r?f al-ma?na) daripada perubahan teks (tahrif al-nass). Lebih lanjut, ?abar? menawarkan penafsiran yang mendalam mengenai istilah ta?r?f dan menekankan penyelewengan makna dalam ayat-ayat tersebut, meskipun beberapa hadis mendukung pandangan perubahan tekstual. Dalam QS 2:75, ?abar? menolak pandangan bahwa ta?r?f mengacu pada perubahan teks Taurat, sebaliknya ia berpendapat bahwa itu merupakan penyelewengan makna dari firman Tuhan yang dipahami secara salah. Pada QS 4:46, ?abar? memfokuskan pada penyelewengan verbal oleh Yahudi terhadap wahyu Nabi tanpa menyetujui secara tegas pandangan tentang perubahan teks. Dalam QS 5:13, meskipun tampak ada penekanan pada perubahan teks, tafsir ?abari lebih menyoroti penafsiran salah yang ditulis dan diklaim sebagai Taurat. Pada QS 5:41, ?abar? menafsirkan tahrif sebagai ketidaktaatan terhadap aturan Taurat dan wahyu Nabi Muhammad, bukan perubahan teks. Terakhir, penelitian ini menunjukkan bahwa tafsir ?abar? mencerminkan dinamika pemahaman yang berkembang melalui dialog antara pembaca dan teks, sejalan dengan prinsip hermeneutika Gadamerian. Keterbatasan penelitian ini mencakup pembatasan pada teks-teks tertentu dan kemungkinan adanya interpretasi lain yang belum terjangkau. Penelitian mendatang disarankan untuk memperluas cakupan analisis dengan membandingkan tafsir al-?abar? dengan tafsir dari mufasir lain serta mengeksplorasi konteks historis dan sosial yang lebih luas. Refleksi ini menggarisbawahi perlunya meninjau kembali karya tafsir dan hadis yang muncul sebelum al-?abari untuk memahami perkembangan konsep ta?r?f dalam tradisi Islam awal. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Ibn Abbas; Al-Tabari; Sunan Abi DAwud; kitab suci M1 - skripsi TI - ANTARA DISTORSI MAKNA DAN TEKS: ANALISIS PENAFSIRAN AL-TABARI TENTANG KONSEP TAHRIF DALAM QS 2:75, 4:46, 5:15, DAN 5:41 AV - restricted EP - 126 ER -