@phdthesis{digilib67973, month = {July}, title = {ANALISIS PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENGEMISAN YANG MENGGANGGU KETERTIBAN UMUM OLEH SATPOL PP DIY (STUDI KASUS PADA WARIA DI LAMPU MERAH BOGEM, KALASAN)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20103040038 Shabrina Qolbi Hutami}, year = {2024}, note = {Pembimbing: Gilang Kresnanda Annas, S.H., M.H.}, keywords = {pengemis waria; Penertiban Satpol PP; Perda DIY}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/67973/}, abstract = {Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebuah provinsi yang memiliki beragam problematik terutama dalam hal Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) khususnya dalam hal pengemisan. Masalah pengemis erat kaitannya dengan mengganggu keamanan dan ketertiban umum masyarakat, serta menyebabkan terganggunya stabilitas pembangunan sehingga berdampak pada cita-cita nasional yang sulit diwujudkan. Dalam hal ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY bertanggung jawab penuh dalam membantu Kepala Daerah untuk memelihara dan menyelenggarakan ketertiban umum, serta ketenteraman masyarakat, sehingga memiliki peran penting dalam menertibkan pengemis di wilayah Daerah Istimewa Yogyakata. Meskipun telah terdapat berbagai peraturan yang digunakan sebagai dasar hukum untuk menindak pelaku pengemisan, namun dalam implementasinya masih banyak pengemis yang berkeliaran, sehingga menyebabkan masalah ini belum bisa terselesaikan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi penertiban dan penanggulangan pengemis waria oleh Satpol PP DIY sesuai Perda DIY Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis, serta untuk mengetahui kendala Satpol PP DIY dalam menangani pengemis waria terutama yang ada di Lampu Merah Bogem, Kalasan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara kepada Satuan Polisi Pamong Praja DIY, Camp Assessment Dinas Sosial DIY, dan pelaku pengemis waria. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Yuridis-Empiris. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penegakan hukum dan teori penanggulangan tindak pidana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan penertiban dan penanggulangan pengemis waria oleh Satpol PP DIY masih belum berjalan secara maksimal. Hal ini dilihat dari masih banyaknya pengemis waria di lokasi penelitian yakni di Lampu Merah Bogem, Kalasan yang dari dulu hingga sekarang masih terkenal dengan keberadaan warianya. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penertiban oleh Satpol PP DIY yang belum dilaksanakan secara rutin dan maksimal. Selain itu, dari faktor sanksi hukuman juga dinilai kurang, dimana sanksi yang diberikan kepada pelaku tersebut tidak dapat menimbulkan efek jera. Faktor lain yang menjadi kendala juga datang dari kondisi lingkungan masyarakat sendiri yang belum memahami betul peraturan yang berlaku, sehingga banyak masyarakat yang masih memberi uang kepada pengemis dengan alasan kasihan Beberapa hal tersebutlah yang menyebabkan pengemisan di DIY ini sulit untuk diberantas.} }