@phdthesis{digilib68001, month = {March}, title = {ISTINBAT HUKUM ISLAM DI INDONESIA (STUDI PENETAPAN FATWA MUI NO. 4 TAHUN 2005 TENTANG ABORSI)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 05350033 Faisol Rizal}, year = {2010}, note = {Pembimbing: Samsul Hadi, S.Ag., M.Ag dan Drs. Ocktoberrinsyah, M.Ag}, keywords = {Ijtihad, Usul Fiqh, Aborsi, Fatwa MUI}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68001/}, abstract = {Ulama fikih klasik berbeda pendapat mengenai aborsi antara pembolehan dan keharaman tindakan tersebut. Dalam konteks ke-Indonesiaan, Majelis Ulama Indonesia selaku pencetus fatwa keagamaan terbesar di Indonesia, mendapati polemik dalam fatwa MUI NO. 4 Tahun 2005 mengenai aborsi karena dalam salah satu item fatwa tersebut terdapat keterangan pembolehan aborsi. Dalam tataran hukum, terdapat pasal-pasal larangan aborsi ilegal mengingat maraknya tindakan aborsi yang mengakibatkan kematian. Fatwa pembolehan aborsi tersebut berlandaskan pada beberapa postulasi baik berupa nas\{ , qa\#?idah-qa\#?idah fiqhiyyah dan pendapat ulama yang berfatwa mengenai aborsi. Dalam penelitian ini peneliti menganalisa postulasi-postulasi tersebut dalam perspektif us\{u\#l fiqh. Pokok masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana dan apa yang melatar belakangi penetapan fatwa MUI No. 4 tahun 2005 tentang aborsi . Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dengan mengumpulkan dan membahas buku, baik berupa buku primer dan sekunder yang menjelaskan tentang fatwa MUI No. 4 tahun 2005 tentang aborsi. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, dengan pendekatan normatif, menggunakan metode us\{ul Fiqh. Dalam menetapkan fatwa pembolehan aborsi, MUI memberikan beberapa syarat yang ketat dalam pelaksanaannya. Secara metodologis MUI menetapkan fatwa tersebut berlandaskan pada metode ra?y istis\{la\#h\{i\#, yaitu pertimbangan kondisi d\{arur\# ah (kondisi dengan ancaman kematian) dan ha\# \#jah (kondisi bahaya, akan tetapi tidak sampai mengancam nyawa). Kondisi d\{aru\#rah tergolong pada ibu hamil yang sakit dan mengancam nyawanya ketika kehamilan tetap dilanjutkan. Kondisi h\#a\#jah tergolong pada janin yang diprediksi cacat dan sulit untuk disembuhkan ketika dia lahir dan wanita korban perkosaan yang dikhawatirkan mengalami stress berat ketika kehamilan tetap berlanjut.} }