%0 Thesis %9 Skripsi %A Hasyim Adnan, NIM.: 05640011 %B FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI %D 2010 %F digilib:68012 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K PTC (Phenyl Thio Carbamida), Suku Jawa, Suku Madura %P 74 %T TES PTC (Phenyl Thio Carbamida) PADA POPULASI SUKU JAWA DAN MADURA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68012/ %X PTC (Phenyl Thio Carbamida) merupakan senyawa kimia dengan rumus molekul C7H8N2S yang mudah larut dalam air. Bagi sebagian orang zat ini terasa pahit, sehingga kelompok ini disebut pengecap atau taster. Sebagian orang yang lain tidak merasakan apa-apa, sehingga kelompok ini disebut sebagai buta kecap atau non-taster. Kemampuan untuk mengecap PTC merupakan sifat yang diwariskan (herediter) yang ditentukan oleh gen autosom dominan. Tes PTC pada berbagai suku bangsa di dunia telah dilakukan. Frekuensi non-taster dapat digunakan sebagai salah satu ciri kajian dalam bidang antropologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mengecap PTC pada populasi suku Jawa dan Madura. Subyek penelitian pada tiap populasi berjumlah 64 orang. Pada populasi suku Jawa terdiri dari 19 laki-laki dan 45 perempuan, sedangkan pada populasi suku Madura terdiri dari 36 laki-laki dan 28 perempuan. Untuk mengetahui seseorang taster atau non-taster dilakukan dengan mengecap kertas saring yang telah dicelupkan pada larutan PTC dengan berbagai konsentrasi, yang dimulai dari konsentrasi paling encer (P13=0,32 mg/l) sampai paling pekat (P1=1300 mg/l). Frekuensi gen T dan gen t, serta jumlah individu yang bergenotipe TT, Tt, dan, tt ditentukan dengan Hukum Hardy-Weinberg. Untuk mengetahui tingkat kepercayaan atas penelitian yang sudah dilakukan dilakukan dengan Uji Chi- Square. Pada populasi suku Jawa, persentase taster sebesar 98,4% dan non-taster sebesar 1,6%. Pada kelompok laki-laki taster sebesar 94,7% dan non-taster 5,3%, pada kelompok perempuan taster sebesar 100% dan non-taster sebesar 0%. Frekuensi gen T sebesar 0,874 dan gen t sebesar 0,126. Jumlah individu taster (63 orang) dengan genotipe TT sebanyak 49 orang dan genotipe Tt sebanyak 14 orang, sedangkan individu non-taster dengan genotipe tt sebanyak 1 orang. Sedangkan pada populasi suku Madura, persentase taster sebesar 92,2% dan nontaster sebesar 7,8%. Pada kelompok laki-laki taster sebesar 86,1% dan non-taster 13,9%, pada kelompok perempuan taster sebesar 100% dan non-taster sebesar 0%. Frekuensi gen T sebesar 0,721 dan gen t sebesar 0,279. Jumlah individu taster (59 orang) dengan genotipe TT sebanyak 33 orang dan genotipe Tt sebanyak 26 orang, sedangkan individu non-taster dengan genotipe tt sebanyak 5 orang. Hasil uji dengan Chi-Square, pada populasi suku Jawa nilai X2 yang diperoleh terletak pada probabilitas >5%. Dengan demikian pada populasi suku Jawa hasilnya dianggap baik. Sedangkan pada populasi suku Madura nilai X2 yang diperoleh terletak pada probabilitas <5%. Dengan demikian pada populasi suku Madura hasilnya dianggap buruk %Z Pembimbing: Nurpuji Mumpuni, S.Si M.Kes