@mastersthesis{digilib68015, month = {March}, title = {KAJIAN MORFO-SEMANTIK KONTEKSTUAL PADA RAGAM PERBEDAAN AL-QIRA?AT AL-SAB? DALAM AL-QUR?AN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 08214574 Khabibi Muhammad Luthfi}, year = {2010}, note = {Pembimbing: Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A.}, keywords = {Qira'at, Ilmu Linguistik Arab, Morfologi Arab;}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68015/}, abstract = {Mushaf Usmani yang sejatinya mampu mengakomodasi tujuh wajah bacaan, secara tidak sadar oleh sebagian umat Islam hanya dijadikan satu wajah bacaan. Kemudian, adanya penyempitan dan pengurangan bacaan ini pada gilirannya akan berimplikasi terhadap makna atau semantik. Menurut prinsip umum semantik, jika bentuk katanya berbeda maka maknanya pun berbeda, walaupun perbedaannya hanya sedikit. Hal ini juga pernah diungkapkan oleh ulama klasik dan modern yang menolak adanya sinonim. Kajian al-Qir{\=a}?{\=a}t al-Sab? adalah salah satu contoh yang mencoba mengeksplorasi perbedaan wajah bacaan tersebut. Namun, kajian ini lagi-lagi hanya berhenti pada perbandingan antar bacaan Qira?{\=a}t saja tanpa menyentuh atau menyinggung implikasi makna yang diakibatkan oleh perbedaan bacaan tersebut. Belum ada kajian yang secara spesifik mencoba mengkomparasikan makna-makna yang diakibatkan oleh perbedaan di antara bacaan-bacaan al-Qir{\=a}?{\=a}t al-Sab?. Akan tetapi, karena luasnya cakupan materi al-Qir{\=a}?{\=a}t al-Sab?, dalam tesis ini hanya akan difokuskan pada perbedaan Qira?{\=a}t pada kaidah-kaidah al-farsyi di antara imam al-Qir{\=a}?{\=a}t al-Sab? yang terkait dengan aspek tasrif al-fi?l dalam ayat-ayat yang terdapat pada al-Qur?an ditinjau dari morfosemantik kontekstual. Oleh karena itu, tesis ini merupakan penelitian dengan pendekatan Metode Triangulasi, artinya data diperoleh dari sumber tulisan dan penutur bahasa. Sementara itu, analisis dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif-komparatif-semantik-kontekstual, yakni memaparkan dan membandingkan bacaan di antara al-Qir{\=a}?{\=a}t al-Sab? melalui analisis semantik kontekstual. Berdasarkan data yang diperoleh serta penelitian yang sudah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa perbedaan-perbedaan Qira?{\=a}t pada kaidah-kaidah al-farsyi di antara imam al-Qir{\=a}?{\=a}t al-Sab? yang terkait dengan aspek tasrif al-fi?l dalam ayat-ayat yang terdapat pada al-Qur?an ditinjau dari morfosemantik kontekstual, maknanya dibagi menjadi dua. Pertama, makna di antara perbedaan al-Qir{\=a}?{\=a}t al-Sab? itu berbeda dan tidak bisa disatukan, karena ada perbedaan penekanan makna dari masing-masing Qira?{\=a}t. Kedua, makna di antara perbedaan al-Qir{\=a}?{\=a}t al-Sab? itu mempunyai makna yang sama. Sedangkan dari segi morfologi, dalam perbedaan al-Qir{\=a}?{\=a}t al-Sab? tidak ditemukan bentuk-bentuk al-ruba?{\=i} baik mujarrad maupun maz{\=i}d, sehingga perbedaan ini hanya terjadi pada bentuk al-thul{\=a}th{\=i}, baik mujarrad maupun zawa?id. Bentuk-bentuk tersebut, perpaduan wazn dan sigah fi'ilnya terdiri dari al-m{\=a}d{\=i}, al-mud{\=a}ri?, dan al-amr. Namun demikian, tidak semua wazn memiliki perbedaan yang mencakup tiga sigah sekaligus. Selain itu, bentuk al-thul{\=a}th{\=i} tersebut ada yang mendapatkan tambahan al-ils{\=a}q, yang terbagi menjadi dua, yakni yang berpengaruh terhadap makna dan yang tidak berpengaruh terhadap makna, serta ada juga yang tanpa al-ils{\=a}q.} }