@phdthesis{digilib68016, month = {December}, title = {Al Saja' Wa Al Mawazinah Fi Surah Al Mulk : Dirasah Tahliliyyah Balaghiyyah}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 02110866 Samsul Anam}, year = {2005}, note = {Pembimbing: Drs. H. M. Syakir Ali, M.Si.}, keywords = {al-Qur'an; al-muhasinat; ilmu badi'; saja'; surat al-Mulk}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68016/}, abstract = {Apabila diperhatikan gaya bahasa dalam al-Qur'an, maka akan didapati bahwa pemakaian al-muhasinat dalam al-Qur'an sangatlah dominan. Al-muhasinat dalam ilmu badi' terbagi menjadi dua: pertama, al-muhasinat yang unsur keindahannya kembali pada aspek lafadz atau yang disebut dengan al-muhasinat al-lafdhiyyah; kedua, al-muhasinat yang unsur keindahannya kembali pada aspek makna atau al-muhasinat al-maknawiyyah. Salah satu ragam dari al-muhasinat al-lafdhiyyah yang sering dijumpai dalam al-Qur'an adalah saja' dan muwazanah. Saja' dan muwazanah sangatlah diperlukan dalam pembuatan sebuah ungkapan supaya ungkapan menjadi lebih indah, manis, dan enak didengar. Selain itu, keberadaan unsur saja' ataupun muwazanah dalam sebuah kalimat bisa menciptakan keteraturan bunyi antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Setelah dilakukan penelitian tentang saja' dan muwazanah yang terdapat dalam surat al-Mulk, maka diperoleh bahwa di dalamnya terdapat 11 bentuk saja' dan 5 bentuk muwazanah. Bentuk saja' yang paling banyak dalam surat al-Mulk adalah saja' mutharraf, yang mencapai 7 macam, sedangkan sisanya adalah saja' mutawazi, yakni 4 macam. Kebanyakan bentuk saja' dalam surat al-Mulk diakhiri dengan huruf rawi Ra', hal ini sangatlah sesuai dengan isi kandungan surat al-Mulk yang kebanyakan berupa anjuran dan ancaman. Pemilihan huruf Ra' ini dimaksudkan supaya maksud yang terkandung di balik ayat-ayat surat al-Mulk menjadi lebih tegas dan jelas, sesuai dengan tabiat huruf Ra' itu sendiri, yang merupakan salah satu huruf jahr dan syiddah. Sementara bentuk muwazanah yang paling dominan dalam surat al-Mulk adalah mengikuti wazan fa'ala. Hal ini juga sesuai dengan maksud kandungan surat al-Mulk, yakni ungkapan keseriusan dan kesungguhan tentang janji dan ancaman Allah dalam surat tersebut, sebagaimana makna mubalaghah yang terkandung dalam wazan tersebut.} }