eprintid: 68140 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12243 dir: disk0/00/06/81/40 datestamp: 2024-10-24 07:00:21 lastmod: 2024-10-24 07:00:21 status_changed: 2024-10-24 07:00:21 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id creators_name: Hajjin Mabrur, NIM.: 99112454 title: AL MUQARANAH BAYNA QISSAH MUSA FI SURAH TAHA WA AL QISAS (Dirasat Tahliliyyah Uslubiyyah) ispublished: pub subjects: 892.7 divisions: jur_bsa full_text_status: restricted keywords: perjuangan dakwah; kisah Musa AS; periode Makkah; Surah Al-Qoshoh note: Pembimbing: Habib, S.Ag.,M.Ag abstract: Kisah dalam Al-Qur'an merupakan salah satu metode Al-Qur'an untuk mengajak manusia menuju jalan yang terbaik Ada sekitar 1.600 ayat tentang kisah yang tersebar dalam AI-Qur'an, yang berarti lebih dari seperempatnya ayat AI­ Qur'an yang berjumlah 6.236 ayat - menurut Abu Abdul Rahman as-Salmi - berisi tentang kisah. Hal ini menunjukan bahwa kisah mendapatkan perhatian yang begitu besar sebagai media Al-Qur'an dalam menjalankan misinya. Hebatnya, AI­Qur'an telah mampu mengkompromikan antara tujuan keagamaan dan keindahan (seni) yang mampu· .menyentuh hati dan mempengaruhi perasaan pembaca atau pendengamya, karena dalam cara mengutarakan dan menggambarkan peristiwa­peristiwanya, kisah dalam AI-Qur'an tunduk semata-mata kepada tujuan keagamaan tanpa melupakan keindahan dalam gubahannya (gaya bahasanya). Kisah yang paling banyak diangkat oleh Al-Qur'an adalah perjuangan da'wah para rasul serta akibat buruk (azab) bagi para pembangkang yang ingkar terhadap kebenaran yang dibawa mereka. Kisah rasul yang paling sering disinggung AI-Qur'an diantara kisah-kisah para rasul lainnya adalah kisah Nabi Musa a.s, kisahnya tersebar di berbagai surat, ada yang bcrupa perulangan dari kisah sebelumnya dan ada pula yang saling melengkapi diantara kisah-kisahnya. Adapun kisah Musa a.s yang paling komplit dalam menyoroti perjalanan hidupnya dari mulai bayi sampai kemenangannya tcrhadap tokoh-tol-nh pembangkang adalah yang terdapat dalam surat Thaha dan al-Qashosh. Kisah Musa a.s. dalam dua surat tersebut sama-sama mendapatkan porsi yang cukup besar dan menjadi "menu'' utama. Keduanya sama-sama termasuk surat Makiyah. namun terdapat selang waktu yang memisahkan keduanya diterima , Nabi Muhammad Saw. Surat Thoha turun pada periode Makkah pertengahan sedangkan surat al Qoshosh turun pada akhir periode Makkah yang jelas menggambarkan perbedaan situasi dan kondisi. Oleh karenanya masing- masing kisah di dua surat tersehut memiliki karakter atau gaya pengisahan sendiri-sendiri, misalnya segmen Musa a.s. diangkat sebagai rasul di surat Thoha terasa segmen lebih ditonjolkan daripada yang terdapat dalam surat al Qoshosh, sedangkan segmen perjalanan Musa a.s. ke Madyan mendapat perhatian yang sangat mencolok di surat al Qoshosh dibanding dengan yang terdapat dalam surat Thoha. Perbedan gaya pengisahan diantara kedua surat tersebut begitu kental, yang memberikan petunjuk akan adanya perbedaan tujuan atau paling tidak menunjukan adanya penekanan tujuan masing-masing di surat Thoha dan AI­Qashash yang juga tidak bisa dilepaskan dari situasi dan kondisi yang melatar belakangi hadimya kisah tersebut. Pengamatan gaya pengisahan di dua surat d1 atas bisa mengantarkan kita untuk mengetahui sejauh mana perbedaan gaya pengisahan dipengaruhi oleh keadaan di luar teks ataupun sebaliknya. date: 2005-07-07 date_type: published pages: 94 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Hajjin Mabrur, NIM.: 99112454 (2005) AL MUQARANAH BAYNA QISSAH MUSA FI SURAH TAHA WA AL QISAS (Dirasat Tahliliyyah Uslubiyyah). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68140/1/99112454_BAB%20I_BAB%20PENUTUP%20dan%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68140/2/99112454_BAB%20II%20sampai%20BAB%20IV.pdf